Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"XYCLO", Menerjemahkan Karakteristik Kertas Dalam Karya Seni

28 November 2018   12:27 Diperbarui: 28 November 2018   12:42 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Liminal (sumber: Dokumentasi galerikertas)

Lulusan D3 Desain Grafis POLIMEDIA Jakarta ini berupaya menggambarkan setiap individu dengan dunia mereka sendiri serta adanya jarak untuk menjalin koneksi. Visual mapping menjadi media koneksi antara setiap lukisan yang menggambarkan manusia sebagai makhluk individual yang bergerak atas dasar diri sendiri. Namun pada kondisi tertentu, masing-masing individu saling butuh individu yang lain dalam setiap kehidupannya.

Koneksi audiens (sumber: Dokumentasi galerikertas)
Koneksi audiens (sumber: Dokumentasi galerikertas)
Jarak dan waktu antar setiap individu digambarkan sebagai penghalang terciptanya koneksi dan komunikasi secara langsung. Karena itu media teknologi yang menghubungkan antar-individu muncul sebagai solusi kemudahan komunikasi tanpa rintangan jarak dan waktu. Koneksi merepresentasikan kehidupan manusia saat berdiri sendiri, dan seperti apa mereka dengan adanya media teknologi komunikasi dalam koneksi sosial antar individu.

"Seen/Unseen Known/Unknown"

Dengan konsep ruang liminal yang terdiri dari pesawat kertas origami, benang, pasir dan lampu LED, "Seen/Unknown" berupaya merefleksikan pendekatan antropologis dalam interaksi kehidupan manusia. Ruang liminal sendiri ialah tentang bagaimana individu berhadapan, merasakan atau mengalami sesuatu keadaan tidak nyaman atau berada dalam situasi yang asing dan berbeda dari biasanya.

Kevin Nathaniel Christianto Gunawan menyebut trauma pada pesawat menginspirasi karya seni ini. Dalam perspektifnya, yang terlihat sesungguhnya tidak terlihat. Seen/Unknown ditampilkan seolah dalam sebuah taman atau area publik dan dirancang untuk diperlihatkan, dirasakan, dipahami dan dijelaskan dalam berbagai konteks untuk menunjukkan bahwa ruang liminal benar-benar mempengaruhi kondisi mental setiap individu.

Ruang Liminal (sumber: Dokumentasi galerikertas)
Ruang Liminal (sumber: Dokumentasi galerikertas)
"An Alterego Minded"

Berisikan instalasi tujuh box boneka kertas dan 16 ilustrasi di dalamnya, "An Alterego Minded" menjadi analogi kehidupan sehari-hari dan interaksi antar manusia sebagai fokus utama. Amiiko mencoba merekam keseharian manusia dalam melakukan berbagai aktivitas dan melalui berbagai macam peristiwa.

Terdapat tiga warna dominan yang masing-masing memiliki arti khusus. Warna hitam dan putih melambangkan masa lalu, sementara warna merah menjadi analogi aksentuasi karakter dari setiap cerita. An Alterego Minded dibuat dalam 7 diorama, 7 macam kisah yang mewakili 7 hari dalam 1 minggu. Ada pula karya instalasi si tangan merah yang melambangkan masalah dan intrik yang dihadapi manusia sehari-hari.

Lulusan Universitas Paramadina, Fakultas Falsafah dan Peradaban, Ilmu Komunikasi dan Advertising ini mengatakan, ke-7 dioarama tersebut menggambarkan adanya perubahan suasana hati yang ditimbulkan oleh aktifitas sehari-hari serta hal-hal menarik yang dirasakan dan kemudian terekam sebagai kesan.

Amiiko & Alterego (sumber: Dokumentasi galerikertas)
Amiiko & Alterego (sumber: Dokumentasi galerikertas)
Alterego minded (sumber: Dokumentasi galerikertas)
Alterego minded (sumber: Dokumentasi galerikertas)
"Kamu yang mana"

Terinspirasi dari transportasi publik Jabodetabek seperti KRL, bus dan angkot-angkot lainnya pada jam sibuk, "Kamu yang mana" menjadi gambaran orang-orang yang selalu memaksakan apapun untuk masuk dengan berbagai cara walau sudah tidak memungkinkan. Karena dikejar-kejar waktu, mereka rela berdesak-desakan tanpa ada rasa mengalah dan saling memaksakan diri terhadap sesamanya. Situasi ini mengakibatkan tumpukan orang di dalamnya dan menjadi pertanyaan: "Kamu yang mana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun