Berupa instalasi puing, foto digital dan drawing dengan dimensi beragam. Ide karya ini beranjak dari peristiwa pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dimana negara membeli setengah tanah kampung Ivan Oktavian, si perupa.
Mahasiswa jurusan Seni Rupa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) ini juga menampilkan puing-puing reruntuhan bangunan yang digusur seolah berharap ada sesuatu yang bersifat nostalgis tentang kampung halaman. Bukan hanya dirinya, tetapi juga teman, saudara dan para tetangganya.
"Silang"
Berawal dari penggambaran tentang pengalaman yang didapat dalam mimpi yang tumpang tindih, narasi yang acak dan hanya muncul visual benda-benda domestik (rumah) di dalam sebuah ruangan, Gilang Mustofa membangun instalasi "Silang" berupa paduan silang bambu, kertas wajik dan cat poster. Menariknya, dalam mimpi tersebut Gilang tidak bertemu atau menemukan sosok orang satu pun disana. Mungkin karena sifat si perupa yang lebih senang menyendiri membuat bentuk mimpi ini muncul.
"Nord"
M Raka Septianto berupaya mengangkat mitologi Nordik yang merupakan dongeng kepercayaan masyarakat di Eropa Utara sebelum kedatangan agama Kristen dalam karya bertajuk "Nord". Dongeng atau mitos tentang kisah-kisah makhluk supranatural ini dikenal sebagai nine worlds (sembilan semesta), yaitu Asgard, Vanaheim, Alfheim, Midgard, Jotunheimer, Svartalfheim, Niddhavelir, Nilfheim dan Muspell.
"Koneksi"
Menjawab tantangan galerikertas untuk memanfaatkan kertas sebagai dasar penggarapan karya, Jingga Mujiburrahman atau akrab disapa Jinggam menggunakan kardus sebagai sebagai media lukis dengan cat akrilik, spray paint serta visual mapping dalam "Koneksi". Lukisan-lukisan tersebut dibuat dalam bentuk pola terpisah dan memiliki jarak antar setiap pola lukisan.