Belakangan ini mendaki gunung atau naik gunung menjadi aktivitas yang banyak dilakui oleh para traveler, khususnya yang berasal dari kalangan milenial.
Di linimasa media sosial, banyak wara-wiri foto maupun video seseorang ketika mendaki gunung. Momen saat mendaki, berburu sunrise, makan bersama dengan logistik seadanya, seakan sudah menjadi pengalaman wajib bagi mereka yang mengaku sebagai pecinta alam.
Media sosial memang menjadi faktor pemicu membludaknya jumlah pendaki gunung-gunung di Indonesia. Sayangnya, banyaknya pendaki justru menimbulkan masalah baru, yakni munculnya oknum pendaki yang TIDAK BERTANGGUNG JAWAB. Perilaku inilah yang patut dipertanyakan, apakah mereka benar-benar mencintai alam atau justru ingin merusaknya.
Beberapa waktu lalu sempat viral foto dan video 'pendaki' yang memetik edelweis. Padahal sudah jelas bahwa bunga tersebut dilarang untuk dipetik.
Ada pula pendaki yang membuang dan meninggalkan sampah sembarangan.
Belum lagi aksi vandalisme yang semakin mencoreng citra seorang pendaki.
Sejatinya menjadi pendaki yang bertanggung jawab itu mudah, yaitu dengan menjaga kesehatan diri serta menjaga lingkungan sekitarnya. Apa hubungannya dengan kesehatan pendaki? Jangan lupa, mendaki gunung memerlukan fisik dan stamina yang prima.
Karena itu seorang pendaki juga harus bertanggung jawab pada kesehatan dirinya sendiri.
Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah untuk menjadi pendaki yang bertanggung jawab dan patut disebut sebagai pecinta alam.
Sebelum mendaki pastikan untuk rutin berolahraga agar tubuh tidak kaget dan cepat lelah saat mendaki. Mereka yang rutin ngegym dan workout tak akan mendapat masalah berarti ketika mendaki. Bagi yang jarang berolahraga, pastikan 2-3 minggu sebelum nanjak sudah rutin olahraga ringan seperti jogging dan berenang.
Olahraga secara teratur akan menjadi persiapan yang mantap sebelum pendakian selain agar tubuh tetap fit. Jangan sampai saat mendaki malah menjadi beban bagi orang lain dan memperlambat laju rekan-rekan lainnya.
2. Ketahui dan pelajari medan pendakian
Mengatur strategi sebelum berperang adalah hal wajib! Sebelum nanjak, ketahui dan pelajari dulu medan yang akan ditempuh, baik dari jalurnya sampai rintangan terberatnya. Pahami setiap track, juga pos peristirahatan dan tempat untuk mendirikan kemah. Dengan begitu persiapan mendaki akan lebih matang.
Banyak sekali pendaki, terutama pemula, yang perlengkapan hikingnya kurang memadai. Sepatu dan sandal gunung hukumnya wajib, lalu jaket gunung yang windproof dan waterproof demi menangkal cuaca di gunung yang tak menentu. Sleeping bag juga wajib dibawa untuk menghangatkan tubuh saat tidur.
Peralatan lainnya adalah tas carrier untuk membawa barang, tenda sebagai tempat berteduh, kompor dan nesting untuk memasak, flysheet, matras, dan lainnya. Selain itu, masih ada perintilan lain untuk mendukung pendakian seperti topi, kacamata hitam, tracking pole, syal, buff, kupluk dan sebagainya sesuai kebutuhan pendaki.
4. Membawa logistik secukupnya
Selain olahraga rutin demi menjaga kesehatan, seorang pendaki juga harus menjaga asupan nutrisinya saat mendaki gunung. Pemilihan logistik harus tepat dan cermat dengan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Logistik juga dibawa secukupnya saja, sesuai kebutuhan serta tidak memberatkan beban pendaki.
Selain makanan yang tergolong cepat disajikan, mie instan bisa menjadi penolong bila ada rekan kita yang mengalami hipotermia dan harus segera diberi asupan makanan secepatnya.
Berikutnya logistik yang harus dibawa adalah daging (daging, sosis, nugget, ikan, dll), sayuran (bahan sop, tahu, tempe, buncis, dll), telur dan buah-buahan.
Jangan lupa untuk membawa logistik air baik untuk minum maupun memasak. Cemilan seperti snack dan puding juga bisa menjadi alternatif pelengkap.
Kebutuhan untuk membersihkan diri (mandi, cuci, kakus) sering menjadi masalah tersendiri bagi pendaki. Biasanya pendaki bisa membersihkan diri dan menyelesaikan urusan hajat di basecamp pendakian baik sebelum dan sesudah mendaki.
Saat mendaki, di beberapa pos kadang disediakan kamar mandi untuk sekedar buang air kecil atau bersih-bersih.
Sayangnya tak semua gunung memberikan fasilitas MCK yang lengkap, terutama untuk buang air besar. Jadilah bila pendaki sudah kebelet BAB mereka harus menyiapkan sekop kecil untuk menggali tanah dan mengubur kotorannya disana. Untuk bilasan, gunakan air secukupnya. Minimalisir penggunaan tisu basah, atau jika terpaksa jangan lupa untuk membawa plastik kecil untuk sampah tisu.
Logistik menjadi penyumbang sampah terbanyak selama pendakian. Belum lagi sampah-sampah lain seperti tisu basah untuk bilasan buang hajat serta sampah makanan yang terbuang.
Setiap pendaki wajib hukumnya membawa trash bag atau plastik berukuran besar untuk menampung dan mengumpulkan sampah. Sampah tersebut biasanya akan dibuang di basecamp saat turun.
Jangan mengaku sebagai pecinta alam jika tidak bisa menjaga kebersihan. Sebagai pendaki sudah sepatutnya memberikan contoh untuk menghargai lingkungan. Contoh sederhananya, dengan tidak membuang sampah sembarangan.
7. Tidak melakukan aksi tak terpuji
Jangan sekali-kali merusak keindahan alam. Memetik bunga edelweis dan bunga lainnya sebagai kenang-kenangan bukanlah aksi terpuji. Melakukan aksi vandalisme dengan mencoret-coret tugu, pohon, bebatuan dan sebagainya juga bukan sesuatu yang patut dicontoh.
***
Indonesia memang negara yang indah. Selain lautnya, pegunungan juga menjadi pesona tersendiri bagi mereka yang hobi mendaki. Seorang pendaki yang mencintai dan menikmati keindahan alam sudah sepatutnya bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Jangan sampai alam yang indah ini tercoreng oleh perbuatan dari oknum-oknum tak terpuji.
Marilah belajar untuk menjadi pendaki yang bertanggung jawab pada kesehatan serta lingkungan, terutama bagi mereka yang baru menyukai aktivitas mendaki gunung. Saat mendaki, ingatlah akan tiga hal.
Jangan ambil apapun kecuali gambar..
Jangan bunuh apapun kecuali waktu..
Dan jangan tinggalkan apapun selain kenangan..
Salam lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H