Apa yang terlintas dalam benak Anda jika menyebut Macao? Saya rasa ada tiga hal yang umumnya menggambarkan Macao yaitu The Venetian, egg tart dan kasino. Namun tahukah Anda bahwa kota yang sering dijuluki sebagai Las Vegas-nya Asia ini memiliki panggilan baru, Kota Gastronomi.
Pada 1 November 2017, UNESCO telah menetapkan Macao sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang Gastronomi. Status salah satu kota administratif di Republik Rakyat Cina (RRC) tersebut di mata dunia kini sudah naik sebagai UNESCO Creative City of Gastronomy. Macao pun mengikuti jejak Chengdu dan Shunde dan menjadi Kota Kreatif Gastronomi ketiga di Cina. Sekedar informasi, UCCN mencakup tujuh bidang kreatif: Kerajinan dan Seni Rakyat, Desain, Film, Gastronomi, Sastra, Seni Musik dan Media.
Penetapan ini juga semakin memperkuat branding Macao di dunia internasional setelah "The Historic Center of Macao" masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2005. Sebagai City of Gastronomy, Macao memiliki peluang baru untuk mempromosikan budaya gastronomi khas Macao, khususnya di bidang kuliner. Dengan demikian, identitas Macao sebagai "world centre of tourism and leisure" semakin kuat.
"Gastronomi telah menjadi elemen khas dari budaya kami selama lebih dari 400 tahun lewat pertukaran budaya timur-barat. Kami akan memberikan upaya maksimal untuk membawa elemen unik Macao untuk berkontribusi pada jaringan UCCN," sambungnya.
Macao Year of Gastronomy
Dalam rangka perayaan penunjukkan Macao sebagai UNESCO Creative City of Gastronomy, Macao SAR Government akan meluncurkan serangkaian kegiatan lokal dan internasional untuk meningkatkan kesadaran tentang status baru tersebut, salah satunya lewat "Year of Gastronomy". Hal ini juga sejalan dengan misi UCCN dimana kreativitas menjadi pendorong pembangunan kota yang berkelanjutan.
Acara ini diisi dengan kegiatan promosi dan perayaan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali warisan budaya kota lewat gastronomi. Macao sebagai City of Gastronomy juga akan semakin menunjukkan daya tarik dan kreativitasnya yang unik pada dunia dengan jangkauan lebih luas.
"Gastronomi tidak hanya merupakan bagian integral dari identitas budaya di sebuah kota. Ini juga merupakan pendorong untuk pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial," kata Wakil Direktur Jenderal UNESCO, Getachew Engida dalam sambutannya.