Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Membawa dan Menjaga Silaturahmi lewat "Mudik Bareng BUMN"

6 Juni 2018   21:12 Diperbarui: 8 Juni 2018   20:13 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo Mudik! (sumber: Dokumentasi Pribadi)

Padahal seperti yang sudah kita tahu, tingkat kecelakaan saat mudik cukup tinggi dimana kendaraan pribadi lebih dominan dari risiko crash. Karena itulah pemerintah mengupayakan agar pemudik lebih menggunakan kendaraan umum atau transportasi publik, salah satunya lewat "Mudik Bareng BUMN".

Lewat acara ini, pemudik disediakan alat transportasi secara gratis, termasuk untuk kendaraan roda dua. Minimnya transportasi di kampung halaman membuat pemudik (khususnya pemotor) membawa kendaraannya sebagai alat transportasi selama berada di kampung halaman. Karena itulah Kemenhub juga mengakomodir transportasi untuk mengangkut motor.

Narasumber memaparkan materi (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Narasumber memaparkan materi (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sebanyak 1.130 bus dengan kuota 50.850 orang, 70 truk dengan kuota 3.150 motor dengan tujuan 32 kota sudah disiapkan. Selanjutnya pemerintah juga menyiapkan 3 kapal penyeberangan dengan kuota 6.000 orang dan 3.000 motor dengan tujuan 3 kota. 6 kapal laut dengan kuota 30.400 orang dan 15.200 motor dengan tujuan 1 kota sudah siap sedia. Tak ketinggalan, kereta api untuk mengangkut 18.096 motor dengan tujuan 32 stasiun juga sudah disediakan. Total kesleuruhan kuota yakni 87.250 orang dan 39.446 motor.

Dengan banyaknya armada transportasi yang disediakan, diharapkan pemudik beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. Selain untuk menekan angka kecelakaan, penggunaan transportasi mudik juga demi kelancaran dan keselamatan pemudik yang ingin kembali ke kampung halaman. 

Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-6 Lebaran atau Sabtu (9/6/2018). Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3 Lebaran, yaitu Selasa (19/6/2018).

Agar suasana jelang mudik tetap kondusif, Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Jasa Raharja agar mudik tetap aman, selamat dan nyaman. Jasa Raharja juga menawarkan kemudahan untuk klaim asuransi melalui program dan aplikasi mudik gratis. 

Kemenhub juga bersinergi dengan Bina Marga untuk persiapan jalur mudik baik jalan arteri, jalan tol dan tol fungsional, serta bekerjasama dengan Korlantas terkait persiapan pengaturan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik lebaran 2018 berlangsung.

Waktunya pulang kampung (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Waktunya pulang kampung (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Mudik adalah tentang perjalanan kembali ke kampung halaman, tentang perjalanan untuk berkumpul kembali dengan orang-orang terdekat. Mudik bukan hanya membawa raga, tetapi juga membawa silaturahmi, persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan agar tetap terjaga. Karena sekali lagi, mudik bukan hanya tentang kelancaran tetapi juga keselamatan. Selamat mudik bagi Anda yang ingin pulang kampung. Semoga selamat sampai tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun