Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

30 Komika dan The "Naked" Humor

8 April 2018   13:50 Diperbarui: 8 April 2018   16:02 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roasting Pandji (Dokumentasi Pribadi)

"Saya di belakang mendengar semuanya dan ikut tertawa," ujarnya yang membuat para komika mati kutu.

Di sesi terakhir dan penutup acara ini, Anies juga menanggapi setiap kelakar yang diutarakan para komika di atas panggung.

"Stand Up Comedy ini adalah acara cerdas dan berkelas, jadi gak usah baper,"tutupnya.

***

Local Stand Up Comedy memang menghadirkan hiburan berbeda. Selama enam jam penonton akan tertawa lepas dan stres pun hilang. Tiket juga dijual mahal agar penonton tersortir. Hanya mereka yang cukup berduit, open minded dan berwawasan luas saja yang bisa menikmati sajian spesial ini.

Rundown acara (Dokumentasi Pribadi)
Rundown acara (Dokumentasi Pribadi)
The Naked Humor atau humor apa adanya menjadi main course atau menu utama. Apa yang tabu, yang selama ini ditutup-tutupi, atau yang berusaha dihindari dalam setiap topik pembicaraan dibuka dengan blak-blakan. Namun bukan kata-kata vulgar yang keluar, melainkan seni komedi.

Menariknya, para komika dapat mengatur ritme dan memberikan materi yang fresh meski komika sebelumnya sukses membuat penonton tertawa lebar. Jadi, penonton selalu terhibur karena komika selanjutnya berhasil membawakan materi baru yang tak kalah mengocok perut.

Belakangan ini masyrakat kita memang telah kehilangan selera humor. Pembahasan berbau sensitif akan berujung pada tuduhan penodaan atau penistaan. Local Stand Up Comedy mencoba mengemas setiap isu-isu sensitif tersebut dalam sebuah seni komedi. Bukan untuk sekedar membully atau memojokkan, tetapi mencoba menghibur dengan menertawakan sesuatu yang sejatinya hanya sebuah guyonan.

No hard feeling. Tentu para komika tak bermaksud menyerang individu atau kelompok dengan materi lawakannya. Semata-mata hanya untuk hiburan agar masyarakat kita tak kehilangan selera humor. Di acara Local Stand up Day, diharapkan para audiens yang datang bukan hanya terhibur tetapi juga menikmati lawakan yang berkelas dan berkualitas.

Para Komika (Dokumentasi Pribadi)
Para Komika (Dokumentasi Pribadi)
Perkembangan Stand Up Comedy di Indonesia terhitung cukup cepat. Meski hanya dimulai oleh segelintir orang pada 2010 silam, seni lawakan monolog oleh pelawak tunggal ini menjadi salah satu alternatif hiburan dari seni komedi yang baru. Namun pada akhirnya, tak semua orang suka atau bisa menikmati stand up comedy. Yes, we can't please everyone. Karena itulah komedi buka-bukaan seperti Local Stand Up Comedy hanya bisa kita saksikan dalam acara offline dan tidak gratis.

Akhir kata, semoga kita tidak melupakan selera humor kita dan bisa menikmati humor yang naked dan apa adanya. Karena sekali lagi, itu semua adalah bagian dari seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun