Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Guardians of The Tomb", Keserakahan Berujung Maut

4 April 2018   10:46 Diperbarui: 4 April 2018   12:41 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban laba-laba (sumber: www.screenanarchy.com)

Mari lupakan sejenak Kellan Lutz sebagai sosok vampir imut-imut yang alergi darah manusia atau bule nyasar yang berkeliaran di Jogja. Li Bing Bing juga bukanlah Ada Wong yang di film hanya menjadi pemanis. Beda sekali versi game dengan versi live action.

Kelsey Grammer juga muncul dengan sosok "manusia", bukan mutan berwarna biru dan berbulu. Lalu Wu Chun juga bukan lagi anggota boyband unyu-unyu yang kini pamornya jelas kalah dengan sekumpulan boyband dari negeri gingseng (syukurlah, si artis kelahiran Brunei ini sudah tobat dan pensiun).

Keempat orang tersebut berkumpul dan masing-masing memerankan karakter dalam sebuah film koalisi (tanpa poros ketiga) Australia dan Tiongkok berjudul Guardians of The Tomb. Film yang bertema westernisasi namun masih diberi sentuhan kearifan lokal dan sejarah dari negeri tirai bambu.

Apakah film hasil patungan ini menarik? Atau setidaknya berhasil unjuk gigi meski hanya sekedar tontonan hiburan atau popcorn movie.

***

Tim ekspedisi (sumber: www.screendaily.com)
Tim ekspedisi (sumber: www.screendaily.com)
Guardians of The Tomb bercerita tentang ilmuwan yang ingin mengeksplorasi sebuah makam kuno dimana tersimpan sebuah misteri dari peninggalan Kaisar di masa lampau. Namun eksplorasi tersebut menemui titik buntu karena tiba-tiba terjadi suatu kecelakaan pada tim disana. Mason (Kelsey Grammer), CEO dari perusahaan biotek meminta bantuan Jia (Li Bang Bang) karena salah satu anggota tim eksplorasi itu adalah Luke (Wu Chun), adik kandungnya.

Awalnya Jia menolak karena Mason dulunya adalah rekan kerja kedua orangtuanya yang meninggal dalam kecelakaan pesawat dan ia menuduh Mason lah yang menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Hubungan yang buruk dengan adiknya dan keinginan berekonsiliasilah yang akhirnya membuat Jia berubah pikiran.

Bersama Jack Ridley (Kellan Lutz) salah satu tim resque dan anggota lainnya, Jia pergi ke padang gurun dimana masih terdeteksi lokasi terakhir Luke. Badai pasir membuat mereka terpaksa menepi di suatu rumah, namun disitulah mereka menemukan fakta mencengangkan akan teror makhluk buas dan mematikan.

Teror mencekam (sumber: www.fanpop.com)
Teror mencekam (sumber: www.fanpop.com)
Tim ini akhirnya digiring menuju labirin kuno yang membawa mereka ke peradaban di masa lampau dimana ketamakan dan keserakahan berujung pada bencana. Selain itu, Jia juga harus berpacu dengan waktu demi menemukan Luke, sementara anggota lainnya diam-diam memiliki ambisi sendiri yang menyeret mereka semua ke dalam bahaya dan kematian. Dan semuanya itu berawal dari satu hal, keserakahan.

Keserakahan pulalah yang menyebabkan teror dan asal muasal penyebab laba-laba tersebut muncul dan membunuh siapa saja. Apakah keserakahan tersebut jugalah yang akan membawa Jia dkk pada maut?

***

Overall, Guardians of The Tomb cukup mengecewakan. Meski berstatus koalisi dagang antara negeri kanguru dan negeri panda (bahkan Li Bing Bing duduk di bangku produser) film ini bahkan lebih buruk dari sekedar tontonan yang menghibur. Kalau boleh jujur, Java Heat (2013) yang merupakan film patungan yang juga dibintangi oleh Kellan Lutz masih lebih baik meski keduanya sama-sama terkategori sebagai film busuk.

Ceritanya kurang kuat, ditambah alur flashback ala keluarga bahagia yang membuat penonton bosan (karena adegan itu terus yang diputar, seolah ngirit dan tak punya scene lain). Editing dan efek visualnya sih lumayan oke, kecuali efek ledakan api di gurun yang sedikit mengernyitkan dahi, entah memang seperti itu atau sedikit lebay dan memberi kesan dramatis.

Korban laba-laba (sumber: www.screenanarchy.com)
Korban laba-laba (sumber: www.screenanarchy.com)
Mumi (sumber: www.screendaily.com)
Mumi (sumber: www.screendaily.com)
Di awal cerita, Guardians of The Tomb seperti berusaha menampilkan sedikit horor dengan efek jumpscare layaknya film Pengabdi Setan di tahun 1980 (kalau ditonton di zaman itu yah, kalau nonton di zaman sekarang sih ketawa aja deh). Sayangnya tensi horor hilang di pertengahan film dan diganti dengan drama survival.

Karakternya juga kurang kuat, masa lalu Ridley digambarkan ala kadarnya, terutama cerita kelamnya yang didukung adegan flashback yang "tidak jelas" (untungnya dibantu oleh dialog). Jia yang berstatus zoologist masih sedikit lebih baik karena memang dialah karakter utamanya. Sementara Mason digambarkan sebagai sosok serakah dan ambisius yang untungnya sudah tergambar dari raut wajahnya.

Karakter lainnya seperti hanya pelengkap. Scene stealer adalah Gary si supir yang mempunyai celetukan menggelitik seperti Scooby Doo, follow Twitter, Gandalf atau Willy Wonka. Lalu ada Chen yang di awal cerita hampir saja wassalam, lalu tiba-tiba segar bugar dalam tempo sesingkat-singkatnya dan ujung-ujungnya akhirnya mati juga. Bagi saya pribadi, karakter Chen cukup menarik karena sebagai ahli sejarah wajahnya mirip dengan Komika Mongol, bedanya ini versi serius.

Wu Chun yang tetap tampan (sumber: www.chopflix.com)
Wu Chun yang tetap tampan (sumber: www.chopflix.com)
Ada beberapa kejanggalan juga di film ini, salah satunya teror laba-laba sebagai 'antagonis' yang terkesan ambigu. Terkadang mereka berbahaya, namun kadang mereka tak ubahnya binatang yang hanya berlalu lalang. Mereka diibaratkan sedang mengatur strategi untuk "menyerang", seperti menunggu waktu untuk demo berjilid-jilid tanpa perlu bertanggal cantik.

Berikutnya kematian Ethan, salah satu rekan Luke yang ikut hilang dan ditemukan sudah "termumi-laba laba-fikasi". Sementara Luke seperti ditemukan secara "kebetulan" dan ajaibnya ia belum meninggal (mungkin sayang bayar Wu Chun mahal-mahal tapi hanya muncul sebentar). Terakhir, Kimble Rendall sebagai sutradara justru mengakhiri film ini dengan ending kacangan, bukan happy ending atau "mungkin" berakhir buruk, tapi... ah sudahlah..

Misi penyelamatan (sumber: www.screenanarchy.com)
Misi penyelamatan (sumber: www.screenanarchy.com)
Omong-omong, film ini juga memiliki judul lain "7 Guardians of The Tomb" tapi di negara lain angka 7 dihilangkan. Mungkin agak sedikit rancu dimana saya sendiri bingung dimana tujuh penjaga yang dimaksud (sesuai judul awalnya). Tapi kata Guardians dan Tomb lah yang harus diperhatikan, seolah ingin mendompleng nama besar Guardians of The Galaxy dan Tomb Raider. Apalagi sosok Jack Ridley sekilas mirip Star-Lord dan penampilan Jia tampak seperti Lara Croft.

Hhhmmmm...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun