Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Never Give Up" Bukan Hanya Sekadar Slogan

3 November 2017   20:25 Diperbarui: 5 November 2017   07:11 3507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandiri Jakarta Marathon 2017 (Dokumentasi Pribadi)

"Why do we fall? So we can learn to pick ourselves up."

Salah satu kutipan dari film trilogi The Dark Knight (Batman Begins) selalu terngiang dalam kepala saya. Kolerasinya berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari baik dalam studi, karir, bisnis, olahraga sampai jodoh. Intinya adalah jangan menyerah. Bila terjatuh maka kita harus bangkit. Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.

Semangat ini jugalah yang didengungkan dalam event Mandiri Jakarta Marathon (MJM) 2017 dengan tema "Never Give Up". Tentunya ini bukan sekedar slogan dalam kompetisi lari marathon terbesar di Indonesia itu saja tetapi cakupannya lebih luas. Never Give Up adalah pelecut para pelari (runner) untuk terus berpacu dan terus berjuang sampai titik penghabisan.

Sebanyak 16.000 pelari, dengan 1.585 diantaranya pelari asing dari 50 negara, ikut menyemarakkan event tahunan yang sudah diadakan untuk ke-5 kalinya di Ibukota. Dengan total hadiah senilai Rp 774 juta, banyak pelari yang mengikuti ajang ini dengan berbagai macam motivasi. Ada yang ingin menjadi juara, berambisi mematahkan rekor, atau hanya karena mengikuti passion dalam olahraga.

Bangga menjadi seorang runner (Dokumentasi Pribadi)
Bangga menjadi seorang runner (Dokumentasi Pribadi)
Lomba marathon kali ini masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni menunjukkan keindahan landmark ikonik ibukota seperti Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Bundaran Hotel Indonesia dan Monas yang menjadi titik start dan finish. Kategori yang dilombakan antara lain Full Marathon (42 km), Half Marathon (21 km), 10K (10 km), 5K (5 km), dan Marathoonz (Children's Sprint).

Monas yang penuh semangat

Terpilih menjadi salah satu peserta Kompasiana Coverage Mandiri Jakarta Marathon 2017 adalah kesempatan besar untuk melihat secara langsung ribuan pelari dalam suatu ajang kompetitif. Minggu (29/10) subuh saat itu, Monas penuh dengan banyak orang mulai dari peserta marathon, media, aparat kepolisian hingga para petugas official yang berlalu lalang.

Megahnya Monas menjadi saksi dari semangat pantang menyerah para runner yang sudah mencuri start sesuai kategori yang mereka ikuti. Teringat perbincangan dengan seorang kawan tiga minggu sebelumnya dimana ia adalah seorang runner dan mengikuti lomba full marathon MJM 2017.

"Kalau ditanya apa alasan saya berlari, itu bukan untuk mengejar medali atau hadiah. Tetapi ada suatu kebanggaan, suatu passion dan medali yang saya dapatkan itu akan menjadi kenangan yang akan saya ceritakan pada anak cucu kelak."

Sayangnya, meski sempat berkonfirmasi bahwa saya akan ikut event MJM sebagai awak media, saya tak berkesempatan bertemu dengan kawan saya tersebut. Namun saya melihat di sosial media miliknya dimana ia berlari dengan penuh semangat dan dengan rasa bangga mewakili daerahnya.

Setelah melewati garis finish (Dokumentasi Pribadi)
Setelah melewati garis finish (Dokumentasi Pribadi)
Hal yang sama juga terlihat dari para pelari lainnya yang telah berhasil menyelesaikan lombanya. Dengan bangga mereka mengabadikan momen sambil memamerkan bahkan menggigit medali yang mereka peroleh. Suatu kebanggaan dan bukti dari semangat pantang menyerah. Never Give Up!

Beberapa peserta telah melakukan persiapan matang. Ada yang rutin jogging sampai menjaga asupan gizi makanan. Saya juga sempat bertemu dengan dua pelari asal Jakarta dan Bekasi dimana ini adalah kali pertama mereka mengikuti lomba marathon dan mencoba kategori 5K dengan rute terpendek. Ada pula pelari wanita asal Filipina yang tahun lalu juga mengikuti ajang ini.

Sang juara! (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sang juara! (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Event MJM kali ini juga menelurkan juara baru di kategori full marathon putra dengan Anouar El Ghouz keluar sebagai juara. Pelari asal Maroko itu mencatatkan waktu 02:21:26. Sementara di kategori full marathon putri pelari asal Kenya, Peninah Jepkoech tampil sebagai yang tercepat dengan waktu 03:07:54. Sama seperti tahun-sebelumnya, pelari asal Kenya mendominasi hampir di semua kategori juara (open).

Meski demikian, setidaknya kita masih bisa bangga karena ada pelari Indonesia yang berhasil menjadi juara di kategori 10K (putra dan putri). Adalah Agus Prayogo yang sukses menjadi tercepat dengan waktu 32:57 dan Odekta Vina Naibaho dengan catatan 37:58. Mengingat track record mereka sebagai atlet profesional, beragam medali di ajang internasional sudah pernah mereka raih, bukan hanya sekedar jago kandang saja di event kali ini. Suatu prestasi membanggakan karena mereka kembali mengharumkan tanah air.

"Tagline Never Give Up adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita sendiri. Sebagai contoh lomba lari ini bagaimana kita melawan rasa lelah dan emosi" ungkap Maristella Haryanti, Asisten Vice President CSR Mandiri, kala mendeskripsikan perjuangan dan semangat para pelari yang pantang menyerah.

The prestige (sumber: Dokumentasi Pribadi)
The prestige (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Jakarta Marathon dan sesudahnya

Event Mandiri Jakarta Marathon 2017 telah sukses digelar. Lalu berikutnya apa lagi? Sekali lagi Never Give Up bukan hanya sekedar slogan. Pagelaran kali ini menjadi ajang pemanasan sebelum event akbar dan terbesar di benua Asia tahun depan, yakni Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan juga Palembang. Keberhasilan menyelenggarakan MJM 2017 akan menjadi tolok ukur kesiapan Jakarta sebagai tuan rumah.

Selain itu MJM 2017 juga memiliki agenda lain untuk melejitkan pamor Jakarta sebagai destinasi sport tourism atau kota marathon kelas dunia sejajar dengan Boston, Paris, Berlin dan Tokyo. Selain sektor pariwisata, event olahraga juga ikut mendongkrak sektor ekonomi mulai dari akomodasi (meningkatnya hunian kamar hotel), transportasi sampai kuliner.

Salah satu pelari asing (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu pelari asing (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Capaian ini tentunya harus diapresiasi agar semua pihak, baik pemerintah, swasta dan profesional terus bekerja keras memaksimalkan pembangunan serta pemberdayaan atlet-atlet nasional. Pembangunan infrastrusktur yang masif (untuk Asian Games 2018), terobosan dan inovasi menjadi bukti konsistensi Jakarta untuk eksistensi di marathon dunia dan event olahraga lainnya. Bukan mustahil bila suatu hari Jakarta akan menjadi tuan rumah Olimpiade atau Piala Dunia.

Menuju Asian Games 2018 (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Menuju Asian Games 2018 (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ya, Never Give Up bukan hanya sekedar slogan untuk menyulut semangat para runners untuk berlomba dengan semangat pantang menyerah. Never Give Up juga mengobarkan semangat mereka 'yang bekerja di balik layar' agar terus memajukan prestasi sang merah putih baik dalam keikutsertaan maupun saat menjadi tuan rumah. Hal ini sejalan dengan filosofi marathon yakni kecepatan, napas panjang, kerja sama tim dan persiapan.

Btw, salah satu terobosan baru dalam event Mandiri Jakarta Marathon 2017 adalah hadirnya theme song "Kuberlari" yang dinyanyikan oleh Alina dan Djoo (composer). Lagu ini menjadi wujud kecintaan pada olahraga dan memberi inspirasi dan penyemangat untuk keluar dari tekanan hidup saat ini. Seperti tertuang dalam liriknya untuk pantang menyerah, NEVER GIVE UP!

Kulalui kumelangkah..

Ku mengejar jadi terdepan..

Kuberpacu kutinggalkan..

Ku meraih kemenangan..

Kuberlari..

Kuberlari..

Kuberlari takkan berhenti..

Kuberlari tinggalkan bayanganku sendiri..

Kuberlari berlari berlari berlari..

Kuberlari..

Takkan berhenti..

Coverage team MJM 2017 (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Coverage team MJM 2017 (sumber: Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun