Saya masih tertarik untuk menulis tentang sepakbola, namun saya belum mendapatkan apa yang menjadi ciri khas saya, yang membedakan saya dengan penulis lain. Kebetulan saya pernah membaca artikel seorang penulis yang sangat menarik. Mengapa menarik? Karena cocok dengan jatidiri saya. Suatu artikel dengan gaya bahasa satir, jenaka dan menyindir. Akhirnya saya menulis kembali di rubrik bola dengan trademark yang sudah saya buat itu.
Hasilnya? Beberapa artikel sempat menjadi headline. Disinilah saya akhirnya berinteraksi dengan Kompasianer baik melalui komentar atau sekedar penilaian pada artikel saya. Akhirnya saya mulai membuka mata, bahwa Kompasiana tidak 'se-kuno' yang saya pikirkan. Saya akhirnya menemukan kembali passion itu (meski terkadang masih mood-mood-an).
Rajin menulis dan aktif dalam komunitas
Tahun 2016 dan 2017 (artinya sekarang ini) saya mulai aktif menulis. Meski terkadang bisa beberapa bulan baru menelurkan tulisan (sambil menunggu momen yang tepat) setidaknya saya sudah kembali produktif sebagai penulis amatir. Bersyukur, bayi yang merangkak itu akhirnya mulai belajar berjalan!
Di akhir tahun 2016, saya juga baru 'menyadari' bahwa Kompasiana selalu mengadakan Blog Competition dengan hadiah yang sangat menarik. Saya pun jadi semakin rajin menulis dan mengikuti beberapa blog competition. Hasilnya? Sebagai amatiran dengan tulisan ecek-ecek tentu saja saya gagal (Hahahahaha!). Ditambah kualitas konten saya dalam tulisan yang dilombakan, bagi saya pribadi, sangat buruk hingga saya selalu menghapusnya dari history (asli deh, malu-maluin banget kalo sampe dibaca orang. Wkwk).
Namun disinilah saya belajar untuk mengembangkan kemampuan saya dalam menulis. Memang benar, terkadang kompetisi bisa mengasah dan mengeluarkan kemampuan terbaik kita. Saya tak pernah menyebut siapapun sebagi rival, tapi sebagai guru dimana kita bisa belajar darinya. Saya pun mencoba mengintip artikel-artikel para juara, mencari resep jitu agar suatu hari bisa menang dan terus belajar untuk mengembangkan kemampuan diri. Well, setidaknya sampai saya menulis artikel ini saya sudah merasakan dua kali menang Blog Competition dan satu kali menang Blog Review. Lumayan untuk seorang newbie.
Belakangan saya juga baru 'tahu' kalau Kompasiana juga sering mengadakan event Nangkring yang menjadi ajang kopdar para Kompasianer dengan tema dan sponsor yang berbeda-beda. Sejujurnya saya tertarik untuk ikut, karena selain membangun networking, acara Nangkring selalu menarik. Mulai dari tema yang menambah wawasan, bertemu dengan orang-orang yang ahli di bidangnya yang mungkin hanya bisa kita lihat di media maupun TV (seperti host dan narasumber), sampai lomba seperti tweet dan instagram competition, flashblogging, OOTD semua ada dalam acara Nangkring.
Kesibukan sebagai kuli dan terbentur waktu menjadi halangan. Namun hal tersebut kini sudah teratasi. Yup, terhitung sejak akhir September lalu status saya sebagai 'kuli' sudah dicabut. Kini saya bebas dan mencoba meraih mimpi yang sempat tertunda. Sebuah mimpi untuk menjadi, ehem, blogger dimana saya bisa semakin produktif dan berkembang (well, kerja kantoran hampir mematikan jiwa saya).