Berkunjung ke Keraton Kanoman, pengunjung akan dibawa ke bagian belakang dimana terdapat sumur yang memiliki mitos yang dipercaya oleh masayarakat setempat. Adalah sumur witana dimana mereka yang mencuci muka atau minum air sumur itu akan mendapatkan jodoh. Beberapa peserta beramai-ramai membasuh wajah dan minum air sumur witana. Saya juga sempat cuci muka di sumur ini karena cuaca di Cirebon saat itu sangat terik.
Kuliner dan oleh-oleh khas
Seperti turis dan wisatawan pada umumnya jika sedang jalan-jalan. Kuliner dan oleh-oleh adalah dua hal yang tak boleh dilewatkan. Salah satu kuliner khas kota Cirebon adalah empal gentong. Sajian yang mirip gulai atau soto kuning ini memiliki citarasa yang khas karena dimasak menggunakan wadah tanah liat/gentong. Potongan bumbu dan daging dimasak menggunakan arang atau kayu bakar sehingga rasanya meresap ke dalam daging.
Menyantap empal gentong biasanya ditemani sate kambing muda yang berisi potongan daging dan lemak, sate dilengkapi oleh acar dan juga bumbu kacang. Rasa juicy dari sate semakin melengkapi gurihnya empal gentong.
***
Ada banyak kuliner menarik lainnya yang belum saya cicipi seperti nasi jamblang, mie koclok dan bubur sop. Lalu sebagai traveler yang mencari wisata back to nature, ada tempat-tempat yang menarik seperti desa Ciwaringin dan Cikalahang, Situ Sedong dan Banyu Panas Palimanan. Setelah road trip lewat jalur Cipali, saya ingin merasakan pengalaman berbeda dalam perjalanan ke Cirebon berikutnya, yaitu menggunakan kereta api.
Seperti biasanya, saya mereservasi tiket kereta melalui situs KAI. Selanjutnya saya memesan tiket yang masih tersedia di jalur keberangkatan. Saya memilih berangkat dari stasiun gambir dan tiba di stasiun cirebon.