Wenger sangat mencintai Arsenal, bahwa dirinya dan The Gunners adalah satu dan tak dapat dipisahkan. Namun ia lupa bahwa cinta yang berlebihan amat membahayakan. Seperti cinta Father Camerlengo pada gereja katolik yang membuatnya menjadi sosok Janus. Kefanatikan buta yang membuat Camerlengo menjadi malaikat dan iblis, sama seperti cinta buta dan penuh nafsu pada Arsenal yang membuat Wenger menjadi sosok berwajah dua, malaikat dan iblis.
Wenger seperti gereja katolik yang beranggapan bahwa bumi adalah pusat tata surya. Ya, Wenger termasuk kaum bumi datar yang merasa dirinya adalah pusat dari tata surya sepakbola yang awalnya dipercaya oleh fans sebagai agama 'Arsene' sampai mereka menyadari bahwa itu adalah aliran kepercayaan sesat.
***
"Ambisi kami adalah memenangi Premier League dan trofi-trofi besar eropa lainnya. Arsene adalah sosok yang tepat untuk membantu kami mewujudkan ambisi itu. Dia memiliki rekam jejak fantastis dan mendapat dukungan penuh dari kami."
Itulah pernyataan Stan Kroenke, pemilik Arsenal, kala mengumumkan perpanjangan kontrak Wenger. Tak diragukan lagi, Kroenke kini sudah menjadi pendeta agama Arsene. Kroenke bersikap acuh pada sebagian fans yang menyuarakan kekecewaannya serta menuntut perubahan. Kroenke percaya bahwa masih banyak fans yang merupakan jemaat gereja Arsene, meski jumlah pendukung yang menganggap Arsene sebagai sekte sesat juga tak kalah banyak.
Para pemain juga ikut terpecah belah. Ada yang imannya mulai goyah, ada juga yang baru percaya dan memberi dirinya dibaptis oleh air keringat di lapangan. Alexis Sanchez yang ragu akan kuasa Arsene sebagai Tuhan dan Juruselamat disarankan untuk segera angkat kaki sebelum ia makin khilaf. Sementara para pemain Arsenal lainnya yang juga penyembah Wenger kini merangkap tugas sebagai misionaris yang menyebarkan paham Arsene kepada suporter, rekan atau calon pemain baru dengan sabdanya yang fenomenal: "In Wenger we trust!"
Wenger dianggap sebagai sosok malaikat yang akan menyelamatkan The Gunners, layaknya Father Camerlengo yang dengan heroiknya melempar bom ke udara dan menyelamatkan Vatikan. Namun ia juga kerap disamakan dengan iblis yang membawa kehancuran bagi klub London utara ini karena hasratnya untuk terus melatih Arsenal meski sudah tak kompeten. Tak ubahnya Father Camerlengo sendiri yang berambisi menjadi Paus sampai membunuh para kardinal.
Fans tak habis pikir mengapa klub masih mempertahankan Wenger. Padahal di bursa pelatih ada nama-nama top seperti Luis Enrique dan Thomas Tuchel yang baru saja menganggur. Atau bisa saja mereka merekrut pelatih potensial seperti Massimiliano Allegri, Diego Simeone atau Leonardo Jardim.