Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gunung Carstensz, Sebuah Kisah Tentang Pendakian Hidup

22 Desember 2016   15:19 Diperbarui: 23 Desember 2016   13:34 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Carstensz | portlore.com

"Saat memulai pendakian badan cukup fit. Namun udara dingin membuat saya sedikit lelah, akhirnya saya menyerahkan barang bawaan pada porter."

Ia juga menceritkan cerita menarik tentang porter yang merupakan warga setempat yang menemaninya sejak dari desa Ugimba.

"Waktu itu saya sudah capek, kepala mulai pening dan juga muntah-muntah. Saya bilang pada porter bahwa saya ingin berjalan pelan-pelan dan berada paling belakang saja," katanya sambil menerawang.

Mendengar itu, si porter langsung menolak dan memberi peringatan.

"Bapak, jangan jalan paling belakang bapak!!! Karena biasanya yang jalan paling belakang itu mati!!!" selorohnya yang sontak disambut gelak tawa kami.

"Ya, dulu banyak yang begitu. Dia jalan paling belakang lalu menghilang. Saat kami turun ke bawah tinggal kuburannya," katanya menirukan si porter.

Tak hanya itu, ia juga bercerita kala si porter membantu membuatkan kopi untuknya.

"Orang Papua itu doyan manis. Jadi saat menyeduh kopi ia menuangkan kira-kira setengah kilogram gula ke dalam cangkir. 'Ayo diminum bapak, rasanya manis!' Dalam hati, habis minum bisa langsung diabetes nih gue," kelakarnya.

Danau di Carstensz | mulpix.com/instagram/danau_yang_memiliki.html
Danau di Carstensz | mulpix.com/instagram/danau_yang_memiliki.html
Setibanya di basecamp danau-danau, tepatnya di ketinggian sekitar 4.300 mdpl,  ia melihat danau es yang indah. Iseng, ia bertanya kepada si porter apa nama danau tersebut.

"'Oh kalau ini namanya danau satu, disana juga ada danau lagi, namanya danau dua, tiga dan seterusnya.' Gue agak bingung, danau seindah ini ternyata malah cuma dinomorin."

Sulitnya jalur pendakian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun