Wahhhhh, sudah tidak terasa beberapa minggu lagi bulan Ramadhan akan datang... Pasti persiapan-persiapan menyambut bulan puasa sudah dimulai dimana-mana (apalagi iklan-iklan sirup dan minuman sudah marak ada di TV... hehehehe)
Setiap datang bulan puasa, sering kali kita ditakutkan oleh "bau mulut" yang menyerang dan membuat banyak orang menjadi tidak percaya diri. Naahhhhh, bagaimana kita menyiasati bau mulut ini? bisa hilang gak yaaa??
Sebenarnya, bau mulut dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu bau mulut yang bersifat fisiologis dan bau mulut yang bersifat patologis. Bau mulut yang fisiologis adalah bau mulut yang tergolong "normal" pada manusia. Bau mulut ini terjadi dikarenakan hal-hal yang dianggap normal terjadi, misalnya mulut kering karena kekurangan cairan atau kurang minum. Nahhhh, ini lah yang terjadi saat puasa. Bau mulut yang timbul saat puasa adalah hal yang normal dikarenakan rongga mulut tidak terkena cairan (diluar air ludah atau saliva yaaa) hampir 14 jam lamanya. Bau mulut fisiologis ini tidak perlu dikhawatirkan, karena begitu kita berbuka puasa dan minum air putih yang banyak, bau mulut akan hilang dengan sendirinya.
Bagaimana dengan bau mulut yang patologis? apakah sesuatu yang normal juga?
Bau mulut patologis merupakan bau mulut "diluar" normal. Keadaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Â Karang Gigi (Calculus)
Karang gigi terbentuk dari sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi dan bercampur dengan mineral-mineral yang terkandung dalam air liur. Apabila sisa-sisa makanan ini luput saat menggosok gigi, lama kelamaan akan mengeras dan membentuk karang gigi. "Jahat"nya si karang gigi, dia juga menyebabkan gusi mudah radang (berwarna merah tua) dan gampang berdarah. Pengalaman dari beberapa pasien yang mengeluh gusinya sering berdarah, pasti "tersangka utama"nya yaa karang gigi ini. Bila hal ini dibiarkan, karang gigi bisa membuat kerusakan pada tulang penyangga gigi dan gigipun goyang.
2. Â Gigi Berlubang
Yang namanya "lubang" paling enak menjadi "tempat simpanan". Jika gigi berlubang, sudah pasti "simpanan" didalamnya adalah sisa-sisa makanan yang tidak bisa hilang dengan hanya menyikat gigi. Kebayang khannn sisa makanan berhari-hari itu kalau tidak dbersihkan seperti apa baunya? pasti langsung teringat sama lubang tempat sampah deh. Sebagian besar orang memang menganggap sepele urusan gigi berlubang ini. Pasti sering mendengar, "Kalau gak sakit, yaaa ngapain ke dokter gigi...." atau ada juga yang bilang, "memang sihhh ada bolong, tapi gak pernah sakit tuuhhhh...."
3. Â Sisa Akar Gigi
Pernah mengalami gigi rapuh? Tiba-tiba giginya patah sedikit demi sedikit? Kalau jawabannya "IYA, Pernahhhh....", pasti ada sisa dari giginya yang masih tertinggal di gusi. Itulah yang namanya Sisa Akar Gigi. Sisa akar gigi ini adalah jaringan yang sudah mati yang seharusnya "dibuang" dari dalam tubuh. Kenapa? karena jaringan mati ini lama kelamaan menyimpan banyak bakteri yang selain bisa menimbulkan bau mulut, dia juga bisa membuat  gusi menjadi bengkak dan bernanah. Masih mau menyimpan "sisa-sisa"??
4. Â Gaya Hidup (Lifestyle)
Masih ada yang gaya hidupnya merokok atau minum minuman beralkohol? Sudah menjadi "rahasia umum" kalau perokok dan peminum minuman beralkohol PASTI mempunyai bau mulut yang tajam. Kenapa saya bilang "rahasia umum" karena pasti teman-teman dekatnya enggan memberitahu yang bersangkutan betapa "mengganggu" bau mulutnya itu.
5. Â Penyakit Sistemik
Beberapa penyakit kronis juga bisa menimbulkan bau mulut, misalnya Xerostomia (volume air liur yang sedikit), diabetes melitus, sakit amandel yang parah, sinusitis, dan gangguan asam lambung. Bila ini terjadi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis THT.
Dari pembahasan diatas, masih mungkinkah berpuasa "tanpa" bau mulut? Tentu saja bisaaaa donkkkkk.... Bau mulut yang patologis bisa kita hilangkan! (untuk bau mulut fisiologis pasti akan tetap ada karena merupakan hal yang normal)
Berikut adalah tips-tips yang bisa dilakukan untuk menghilangkan si bau mulut :
1. Â Berkunjung ke Dokter Gigi
Jangan bilang hari gini masih takut ke dokter gigi yaaahhhh... Demi kesehatan rongga mulut kita, satu-satunya jalan yaaa ke dokter gigi. Tiga dari lima penyebab bau mulut diatas, bisa diselesaikan di dokter gigi. Karang gigi bisa dihilangkan dengan tindakan scalling (pembersihan karang gigi), gigi berlubang bisa dilakukan tindakan penambalan dan sisa akar gigi bisa dilakukan tindakan pancabutan. Apabila faktor-faktor penyebab bau mulut ini hilang, niscaya nafas kita akan segar. Kunjungan berkala 6 bulan sekali juga diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi kita lebih lanjut.
2. Â Menghilangkan Gaya Hidup Merokok dan Minum Minuman Beralkohol
Pasti komentar pertama kalinya adalah, "yaaaa, susahhhhh kalau ini siihhhh....." Well, Life is all about choices, my friend... Kalau ingin tetap dengan gaya hidup yang tidak sehat, you have to live with the whole consequences.. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, apabila faktor penyebab bau mulut ini hilang, niscaya nafas kita akan segar.
3. Â Menyikat Gigi dan Lidah dengan Benar
Saya yakin semua orang bisa menyikat gigi, tapi apakah cara menyikat giginya sudah benar? Berdasarkan pengalaman dari pasien-pasien yang datang, banyak yang lupa menyikat gigi didaerah dalam dekat lidah dan area dalam dekat langit-langit rongga mulut. Didaerah tersebut juga yang sering banyak ditemukan karang gigi. Lidah juga dibersihkan dengan menggosok pelan dengan sikat gigi atau sikat lidah. Menyikat gigi tidak perlu ditekan atau digosok dengan kencang. Ada beberapa pasien yang beranggapan "kalau tidak kencang, rasanya tidak bersih...." Tentu saja anggapan ini salah, karena menggosok gigi dengan tekanan yang besar akan menyebabkan kerusakan pada email gigi sehingga gigi menjadi abrasi. Sikat gigi dengan pasta gigi dapat membersihkan gigi dengan maksimal tanpa harus dengan tekanan.
4. Â Banyak Makan Makanan Berserat dan Buah-buahan
Makanan berserat dan buah-buahan sangat baik untuk self cleansing gigi karena merangsang produksi air liur yang baik. Sayuran hijau, wortel, apel adalah salah satu contoh buah-buahan dan sayuran yang bisa dikonsumsi.
5. Â Hindari Makanan dengan Bau yang Tajam dan Minuman Bersoda
Bawang-bawangan, durian, petai, jengkol tentunya menjadi makanan yang bisa dihindari dibulan puasa ini. Minuman bersoda dihindari karena dapat mengurangi jumlah volume air liur dalam rongga mulut.
Semoga penjelasan diatas bisa membuat kita lebih menikmati puasa dibulan ramadhan tanpa harus takut bau mulut.
Yukkkk ke dokter gigi, masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum bulan puasa tiba.
(dari berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H