Jika kita melihat beberapa contoh kata-kata slang dari narasumber, dapat dilihat abhwa kata-kata tersebut sudah sangat jarang kita dengar.
Hal tersebut dikarenakan kemajuan perkembangan bahasa di Indonesia yang semakin pesat membuat lahirnya kata-kata baru yang dinilai lebih kekinian atau lebih keren dari kata slang sebelumnya.
Namun, hal tersebut tidak berarti slang sebelumnya itu jelek atau tidak laku, melainkan karena selera generasi sebelumnya dan generasi saat ini ada sedikit perbedaan. Walaupun sudah jarang digunakan, kata-kata slang jaman dulu itu masih menjadi contoh atau panutan bagi generasi muda untuk membuat kata-kata slang baru.
Hal tersebut dapat dilihat dari kata “Sabeb dan Sabi” yang didapatkan dengan cara membalikan kata “Bebas dan Bisa”. Membalikan kata-kata tersebut adalah cara yang digunakan pada kata slang jaman dulu seperti “Nakam dan Hadus” yang berarti “Makan dan Sudah”. Apapun kata slang yang sedang menjadi trending pastikan bahwa slang yang ada bermakna positif dan tidak mengganggu kenyamanan pihak lain.
Referensi :
Yusri dan Mantasiah R. (2020). Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya). Sleman: Deepublish.
Amrullah, Latif. (2018). Slang Bahasa Inggris di Dunia Maya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H