Mohon tunggu...
Denta Lita Dewi
Denta Lita Dewi Mohon Tunggu... Jurnalis - Find me on instagram : dentald

Perkenalkan saya Denta Lita Dewi. Mahasiswi Fakultas Psikologi, Prodi Psikologi yang sedang mengejar cita-cita untuk masa depan di Universitas Mercu Buana. Alhamdulillah sampai detik ini saya selalu dilindungi oleh ALLAH SWT kemudian di support oleh kedua orangtua, sahabat, dan lingkungan sekitar. Semoga dengan karya tulisan saya disini dapat menambah informasi dan manfaat bagi para pembaca. Terimakasih :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Every Child is Special-Review Film: Taare Zameen Par

28 Oktober 2019   07:51 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:17 8038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle) usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Prinsip realita itu dikerjakan melalui proses sekunder (secondary process), yakni berfikir realistik menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu menghasilkan obyek yang dimaksud proses pengujian itu disebut uji realita (reality testing).

Ego adalah eksekutif atau pelaksana dari kepribadian, yang memiliki dua tugas utama ; pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedianya peluang yang resikonya minimal. Ego sesungguhnya bekerja untuk memuaskan id, karena itu ego yang tidak memiliki energi sendiri akan memperoleh energi dari id.

3. Superego (Dash Ueber Ich)

Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik (edialistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistik dari ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego, ia tak punya sumber energinya sendiri. Akan tetapi, superego berbeda dari ego dalam satu hal penting -- superego tak punya kontak dengan dunia luar sehingga tuntutan superego akan kesempurnaan pun menjadi tidak realistis.

Prinsip idealistik mempunyai dua sub prinsip yakni suara hati (conscience) dan ego ideal. Superego pada hakikatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai orang tua atau interpretasi orang tua mengenai standar sosial, yang diajarkan pada anak melalui berbagai larangan dan perintah. 

Apapun tingkah laku yang dilarang dan dianggap salah oleh orang tua akan diterima anak menjadi suara hati (conscience), yang berisi apa saja yang tidak boleh dilakukan apaun yang disetujui dan yang dipuji orang tua akan diterima menjadi standar kesempurnaan atau ego ideal, yang berisi apa saja yang harus dilakukan. Proses mengembangkan konstenta dan ego ideal, yang berarti menerima standar salah dan benar itu disebut introyeksi (introjection) sesudah terjadi introyeksi, control pribadi akan mengganti control orang tua.

Freud tidak membedakan prinsip ini secara jelas tetapi secara umum, suara hati lahir dari pengalaman-pengalaman mendapatkan hukuman atas perilaku yang tidak pantas dan mengajari kita tentang hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan, sedangkan ego ideal berkembang dari pengalaman mendapatkan imbalan atas perilaku yang tepat dan mengarahkan kita pada hal-hal yang sebaiknya dilakukan.

Superego bersifat nonrasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan keras kesalahan ego, baik yang telah dilakukan maupun baru dalam fikiran. Fungsi superego yaitu mendorong ego menggantikan tujuan-tujuan realistik dengan tujuan moralistic merintangi impuls id terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan dengan standar nilai masyarakat mengejar kesempurnaan.

Teori Belajar dan Pembelajaran

Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naruliah.

Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku dan penampilan sebahai hasil dari praktik dan pengalaman. Jadi teori belajar adalah sebuah konsep yang abstrak yang membantu peserta didik untuk belajar.

Macam -- macam teori belajar :

  • Teori Behavioristik

Teori Behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun