Mohon tunggu...
Dens Saputra
Dens Saputra Mohon Tunggu... Penulis - De

menulis adalah seni berbicara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ruckkehrunrunhe: Kerinduan Mendalam kepada Pemimpin dan Pancasila

3 Juni 2022   13:35 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:40 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti ingin Pancasila hidup di tengah kita, di tengah masyarakat, di tengah politisi, di tengah pemerintah, bahkan di tengah generasi milenial di era 4.0. Pancasila harus jadi dasar pijak untuk kita melompat menjadi sebuah bangsa besar dan menikmati anugerah Tuhan dengan tanah subur dan masyarakat yang ramah.

Dalam sebuah kunjungan kenegaraan di Amerika, Bung Karno menjadi salah satu kepala negara yang mendapat kesempatan untuk berbicara di depan kongres negeri Paman Sam itu. Hari itu tepat 17 Mei 1956 ketika Bung Proklamator dengan lantang mengatakan bahwa rakyat Indonesi memiliki 5 prinsip berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila. 

Kita patut berbangga bahwa sejak saat itu Pancasila berkumandang dan bertumbuh tidak hanya di negeri sendiri, tetapi juga di negara lain. Karena pada dasarnya Pancasila merupakan rangkuman sistematis dan akademik dari ideologi-ideologi yang berkembang zaman itu. 

Pancasila tentu masih sangat relevan untuk bangsa Indonesia, tidak hanya hari ini tetapi untuk selamanya. Jadi Pancasila pasti bertumbuh sebagai sebuah prinsip hidup yang datang dari budaya, sikap, dan mental bangsa Indonesia.

Saat ini kita tentu perlahan-lahan akan menikmati Bonus Demografi dimana penduduk usia produktif atau usia kerja akan memberikan dampak besar membangun bangsa. 

Pada Survai Angkatan Kerja (SAKERNAS) Agustus 2021 terdapat 48 juta orang kelompok milenial dan 45 juta orang kelompok gen X (ekonomi dan bisnis.com). Artinya ada sekitar 93 juta usia produktif yang siap membangun bangsa dari berbagai bidang kehidupan. Tentu kesempatan ini tidak boleh di sia-siakan bangsa Indonesia untuk menjadi negara kuat. 

Tetapi catatan kritisnya bahwa penanaman Ideologi Pancasila terus dikumandangkan dan menjadi "living spirit" bagi orang muda untuk berkreasi. Tidak bisa di pungkiri bahwa industri kreatif saat ini menjadi salah satu minat penting bagi generasi milenial dan generasi Z. 

Itulah mengapa Pancasila harus bertumbuh bersama teknologi 4.0 dan mental manusia remaja saat ini. Oleh karena itu peran orang tua dan lingkungan sangatlah penting untuk tetap mengingatkan orang muda tetap sadar bahwa bangsa ini memiliki dasar, yaitu Pancasila.

Kita tahu bahwa Pancasila harus terus bertumbuh bersama eksistensi bangsa ini. Perasaan ruckkehrunrunhe harus terus di ulang-ulang agar kita tidak lupa dari mana kita berasal. 

Sama seperti perkataan Bung Karno "JAS MERAH" jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Meskipun kita bertumbuh sebagai pribadi maupun bangsa, tetapi keintiman bersama Pancasila harus seperti kerinduan ketika kita menanti keluarga pulang dari perantauannya.

Seperti warga Ende menanti Jokowi dengan kesabaran dan penuh harap. Seperti warga Ende yang bangga dengan tanahnya ketika digali dan temukan butir-butir Pancasila oleh Soekarno. Dan seperti warga Ende yang tidak menaruh Pancasila di menara gading, tetapi di praktekan dalam hidup sebagai sebuah bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun