Mohon tunggu...
Denny Mizhar
Denny Mizhar Mohon Tunggu... Pendidik, Pekerja Seni, Pekerja Sosial, Penulis -

Lahir di Lamongan. Sekarang Tinggal di Kota Malang. Beraktivitas di Pelangi Sastra Malang, Kafe Pustaka, Rumah Inspirasi Malang dan Teater Sampar Indonesia-Malang. Pengajar di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang dan SMK Kesehatan Amanah Husada Kota Batu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa dan Kesadaran Sosial

3 Juli 2015   23:36 Diperbarui: 3 Juli 2015   23:36 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hasan Hanafi seorang pemikir Islam juga memberikan tafsir atas landasan yang mendasari kewajiaban berpuasa dari Al-Qur'an “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu puasa sebagaimana Ia wajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu semua bertaqwa” (Q.S 2:183). Bahwa Al-Qura'an mengajarkan aspek mentalitas dan cara berpuasa adalah melatih solidaritas sosial, dalam hal merasakan penderitaan orang-orang kelaparan. Puasa dikerjakan pada bulan Ramadhan artinya seluruh umat muslim berpartisipasi secara langsung pada bulan puasa secara serempak: individual, kelopok dan pemerintah. Hal tersebut merupakan gerakan sosial.

Maka puasa adalah puncak keyakinan kebertuhanan yang memiliki dampak kesadaran individual juga kesadaran sosial bersama yang harus terus dipupuk. Sehingga, tidak hanya ritual yang mengugurkan kewajiban semata. Dan hanya lewat begitu saja tanpa termaknai. Dan Kembali kedzoliman dilakukan sehabis bulan Ramadhan. Dengan begitu, tidak hanya bulan Ramadhan kita dapati berhamburan alam kebajikan. Tetapi bulan Ramdhan sebagi titik balik atau momen mensadarkan diri secara mentalitas kebertuhanan yang pasrah. Juga merasakan realitas sosial yang terpinggirkan untuk diperjuangkan hingga terangkat untuk dapat mendapat hak-haknya di bangsa ini yakni bebas secara ekonomi (kemiskinan).

Konstribusi umat Islam sebagai warga negara yang mayoritas dapat terejahwantahkan secara signifikan pada bangsa Indonesia yang akan merayakan hari kemerdekaannya ke 66. Dan kemerdekaan sesungguhnya dapat juga terperoleh dari implikasi berpuasa pada bulan Ramadhan. Kemerdekaan merayakan nilai-nilai Islam yang memberi rahmat buat seluruh alam: bangsa Indonesia. Hingga keluar dari beragam masalahnya.

 

*Koordinator Pelangi Sastra Malang dan Pengajar di SMK MuDa (Muhammadiyah Dua) Kota Malang.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun