Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Psikologi Desain Interior, Ruang Tamu Cermin Jiwa

18 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 26 Agustus 2023   11:59 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir kata, pemilihan aksesori harus selaras dengan keseluruhan desain ruangan. Jangan sampai aksesori tersebut malah mengganggu pandangan dan membuat ruangan terasa berantakan. Ingatlah, dalam hal ini, less is more. Lebih baik sedikit tapi berarti, daripada banyak tapi tidak memiliki nilai.

Ruang Terbuka, Menyambut Energi Positif

Berbicara tentang psikologi desain interior, kita juga perlu membahas tentang konsep ruang terbuka. Dalam ilmu Feng Shui, ruang terbuka dianggap bisa mengalirkan energi positif atau chi. Ruang yang terbuka dan bersih cenderung membuat kita merasa lebih baik dan produktif.

Bukan berarti harus membuang semua barang dan meninggalkan ruangan kosong lho. Ruang terbuka bisa diartikan sebagai ruangan yang terorganisir dengan baik, tidak penuh sesak dengan barang, dan memiliki aliran udara yang baik. Misalnya, dengan memposisikan furnitur sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi jalannya cahaya dan udara.

Pada akhirnya, konsep ruang terbuka ini juga tentang keseimbangan. Seimbangan antara barang dan ruang kosong. Seimbangan antara estetika dan fungsionalitas. Seperti dalam hidup, keseimbangan adalah kunci kebahagiaan dan kenyamanan.

Pertimbangan Lingkungan dalam Desain Interior

Terakhir, tapi tentu saja tidak kalah penting, adalah pertimbangan lingkungan dalam desain interior. Di era yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, desain interior juga harus ikut berperan. Misalnya, dengan memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Tidak hanya itu, mengurangi limbah juga bisa menjadi bagian dari desain interior. Misalnya, dengan mendaur ulang barang-barang lama menjadi barang baru yang fungsional dan estetika. Atau dengan memilih furnitur yang tahan lama dan berkualitas, sehingga tidak perlu sering diganti.

Pada akhirnya, desain interior yang mempertimbangkan lingkungan tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dunia. Seperti pepatah, "Kita tidak mewarisi bumi ini dari leluhur kita, kita meminjamnya dari anak-anak kita." Jadi, mari kita jaga bumi ini dengan bijak melalui desain interior yang bertanggung jawab.

Harmonisasi, Kunci Desain Interior

Menutup pembicaraan ini, semua elemen desain interior harus bisa berjalan bersama dengan harmonis. Dari warna, tekstur, furnitur, pencahayaan, hingga dekorasi, semua harus bisa saling melengkapi dan menciptakan suasana yang nyaman dan menarik. Seperti dalam sebuah lagu, semua instrumen harus bisa bermain bersama dengan harmonis untuk menciptakan melodi yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun