Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Kehidupan Menjadi Sebuah Labirin, Bagaimana Menemukan Jalan Keluar?

17 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 2 September 2023   12:15 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Labirin. (Susan Q Yin on Unsplash)

Dalam menjalani labirin kehidupan, kita tidak harus sendirian. Ada teman, keluarga, dan orang-orang terkasih yang siap mendukung dan membantu. Mereka adalah 'guide' atau pemandu kita, menunjukkan bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Konsep ini berhubungan dengan 'social support' dalam psikologi. Dukungan sosial ini sangat penting dalam mengatasi stres dan membangun kesejahteraan psikologis. Mereka bisa membantu kita melihat perspektif baru dan memberikan dorongan positif ketika kita merasa terjebak.

Tentunya, harus ada keseimbangan antara kemandirian dan dukungan orang lain. Kita perlu belajar bagaimana menyelesaikan masalah sendiri, tetapi juga mengakui kapan kita membutuhkan bantuan.

Membedakan Antara Labirin dan Dinding

Ketika merasa terjebak dalam labirin kehidupan, kadang-kadang sulit untuk membedakan apakah kita sedang berhadapan dengan labirin atau dinding. 

Labirin mengharuskan kita untuk mengambil rute yang berliku-liku, memutar, dan bahkan mungkin harus mundur sejenak sebelum bisa maju lagi. Sementara itu, dinding adalah halangan yang tidak bisa ditembus.

Dalam psikologi, ini berhubungan dengan konsep 'problem-focused coping' dan 'emotion-focused coping'. Ketika kita berhadapan dengan labirin, kita perlu memecahkan masalah yang ada (problem-focused coping). 

Tetapi, ketika kita berhadapan dengan dinding, apa yang paling kita butuhkan adalah menangani emosi kita sendiri (emotion-focused coping), misalnya dengan mencari dukungan emosional atau mengalihkan perhatian.

Jadi, yang penting adalah memahami bahwa tidak setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara yang sama. Perlu ada pemahaman dan kesadaran diri tentang apa yang sedang dihadapi, apakah itu labirin atau dinding, untuk bisa menemukan solusi yang tepat.

Mengubah Perspektif tentang Labirin

Bagaimana jika kita mencoba mengubah cara pandang kita terhadap labirin? Alih-alih melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan dan membingungkan, mengapa tidak melihatnya sebagai tantangan yang bisa membantu kita tumbuh dan belajar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun