Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Cinta dalam Keanehan: Psikologi Ketertarikan

15 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 15 Agustus 2023   19:11 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh sederhana adalah kebiasaan tidur di siang hari. Mungkin dianggap aneh oleh sebagian orang, namun bagi seseorang yang merupakan seorang penulis dan lebih produktif di malam hari, kebiasaan tersebut justru menjadi kekuatannya. Itulah sebabnya, penting untuk memahami dan menerima keanehan dalam diri kita dan melihatnya sebagai sebuah kekuatan, bukan kelemahan.

Langkah Pertama: Mengakui Keanehan Diri

Langkah pertama dalam menerima keanehan diri sendiri adalah dengan mengakui bahwa setiap orang memiliki keanehan mereka sendiri. Ini bisa jadi sulit, terutama jika ada tekanan untuk selalu fit in atau menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku. Namun, perlu diingat bahwa keunikan dan keanehan adalah hal yang membedakan kita dengan orang lain dan membuat kita spesial.

Sebagai contoh, mungkin kita merasa aneh karena lebih suka membaca buku daripada bergaul di malam hari. Alih-alih merasa malu atau canggung, cobalah untuk mengakui dan merangkul keanehan ini. Karena di balik keanehan ini, kita memiliki kecintaan pada pengetahuan dan pembelajaran yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain.

Langkah Ketiga: Membangun Rasa Percaya Diri

Langkah terakhir dalam menerima keanehan diri adalah dengan membangun rasa percaya diri. Rasa percaya diri ini penting agar kita bisa merasa nyaman dengan diri sendiri, termasuk dengan semua keanehan yang kita miliki. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan terus mengasah kemampuan dan minat yang kita miliki, serta berinteraksi dengan orang-orang yang bisa menerima dan menghargai keanehan kita.

Sebagai contoh, jika kita memiliki keanehan dalam mengoleksi barang antik, jangan malu untuk membaginya dengan orang lain. Bisa jadi, ada banyak orang di luar sana yang memiliki minat yang sama dan bisa menjadi teman atau komunitas yang mendukung. Dengan begitu, kita bisa merasa lebih percaya diri dan menerima keanehan diri.

Menyimpulkan: Embracing the Weirdness

Menyimpulkan dari semua pembahasan di atas, rasa tertarik pada keanehan merupakan hal yang wajar dan alami. Keanehan yang dimiliki oleh setiap individu menjadikan setiap hubungan menjadi unik dan penuh warna.

Kita harus menyadari bahwa 'aneh' bukan berarti 'buruk'. Keanehan adalah sebuah keunikan yang bisa menjadi daya tarik sendiri. Jadi, tidak ada salahnya untuk menunjukkan keanehan kita pada orang lain, karena siapa tahu, di balik keanehan itu, kita justru menemukan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun