Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perjalanan dari "Me" ke "We": Makna Komunitas dalam Kehidupan

13 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 13 Agustus 2023   19:46 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Kylie Lugo on Unsplash 

Tapi, lihatlah sekeliling. Ada banyak komunitas yang berhasil membuktikan bahwa perjalanan dari 'Me' ke 'We' adalah perjalanan yang layak untuk dilalui. Kita bisa melihat contohnya pada grup band yang meraih sukses bersama, tim olahraga yang meraih kemenangan, atau bahkan pada komunitas penulis yang bersama-sama menerbitkan buku.

Wujudkan Komunitas Impianmu

Coba renungkan, apa komunitas impianmu? Apa yang kamu harapkan dari komunitas itu? Komunitas bukanlah tentang jumlah orang yang tergabung di dalamnya, tapi tentang bagaimana kita saling mendukung dan membangun satu sama lain.

Jadi, langkah awal untuk membentuk komunitas impianmu adalah dengan memahami diri sendiri dan apa yang kamu harapkan. Lalu, cari orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama. Dari sana, kita bisa saling mendukung dan mendorong satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.

Komunitas adalah Cerminan Kita

Dalam sebuah komunitas, kita adalah cerminan satu sama lain. Kita bisa belajar dari satu sama lain dan tumbuh bersama. Kita bisa merasakan suka dan duka, serta mencapai impian bersama.

Ingat, komunitas adalah tempat di mana kita bisa berbagi dan menerima. Di sinilah kita belajar tentang keberagaman dan bagaimana menghargainya. Di sinilah kita belajar bagaimana menghadapi konflik dan bagaimana mencari solusinya bersama.

Jadi, perjalanan dari 'Me' ke 'We' adalah perjalanan yang berharga. Komunitas adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan orang-orang lain dan membantu kita untuk tumbuh dan berkembang bersama.

Melebur dalam 'We': Dari Rasa Aku ke Kita

Kita kerap memandang diri sebagai entitas yang berdiri sendiri. Sebuah 'aku' yang tak tergantung pada orang lain. Tapi, tahukah kita bahwa individu terkuat sekalipun tak akan mampu bertahan tanpa dukungan dari orang lain? 'We' atau 'Kita' bukan hanya tentang meleburkan diri, tapi juga tentang memahami bahwa kekuatan sejati terletak pada kebersamaan.

Sebagai contoh, lihatlah komunitas 'Nusantara Mengajar'. Mereka bukan sekedar kumpulan individu, mereka adalah 'Kita' yang bahu-membahu untuk mendidik generasi muda di pelosok negeri. Mereka merasakan suka dan duka bersama, serta berbagi kegembiraan saat melihat murid-murid mereka tumbuh dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun