Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana "Stress" Memengaruhi Kesehatan Mental Kita?

24 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 7 Juli 2023   11:15 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stress, seakan jadi 'teman' yang tak pernah absen dalam kehidupan. Tapi, pernahkah terpikir tentang dampaknya pada kesehatan mental? Yakin cuma sekedar 'teman' biasa?

Bayangkan diri berada di sebuah konser rock. Gitar listrik menggelegar, drum memukul cepat, dan penonton berteriak. Itulah analogi bagaimana otak beroperasi saat stres. 

Berbagai hormon 'menggelegar' dalam tubuh, memberi efek tertentu, dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental. Sayangnya, dampak negatif tersebut seringkali luput dari perhatian.

Stress dan Kesehatan Mental: Hubungan yang Tak Terpisahkan

Tak asing lagi, pasti kenal sama yang namanya stress, kan? Nah, dibalik tekanan yang dirasakan, ada efek yang mungkin tidak kita sadari; dampak pada kesehatan mental. Bagaimana bisa?

Secara sederhana, stress itu respons tubuh atas tekanan atau tuntutan dari sekitar. Hal ini normal dan bisa jadi 'bumbu hidup' yang memberi tantangan. Tapi, jangan salah, kalau stress ini jadi rutinitas dan tak terkelola, bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan mental.

Hormon dan Otak: Peran Pemain Utama

Saat stress, otak kita merilis hormon-hormon tertentu seperti adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini, dalam jangka pendek, bisa membuat kita lebih fokus dan siap menghadapi masalah. 

Tapi, kalau terjadi terus menerus? Jangka panjangnya bisa mengacaukan keseimbangan kimia di otak dan berpengaruh pada kesehatan mental.

Studi terbaru dalam jurnal 'Molecular Psychiatry' menunjukkan, stress kronis bisa merusak neuron (sel-sel saraf) dan menghambat produksi neuron baru. Ini berpotensi mengarah pada gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun