Lihat aja, biasanya yang punya banyak teman itu orang-orang yang percaya diri, bukan? Itu karena mereka yakin bisa berinteraksi dengan baik, sehingga orang lain pun merasa nyaman bersama mereka. Jadi, buat yang mau punya banyak teman atau memperbaiki hubungan dengan orang lain, yuk bangun self-efficacy kita!
Tapi hati-hati, jangan sampai overconfident ya, sob. Self-efficacy itu harus realistis, sesuai dengan kemampuan kita. Kalo kita over percaya diri, malah bisa membuat orang lain ilfeel. Jadi, kenali diri kita sendiri, apa saja yang bisa kita lakukan dan apa yang gak bisa. Dengan begitu, kita bisa membangun self-efficacy yang sehat.
Menumbuhkan Self-Efficacy di Lingkungan Sekolah dan Kerja
Nah, bagaimana caranya menumbuhkan self-efficacy di lingkungan sekolah dan kerja? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pertama, coba deh buat lingkungan yang positif. Misalnya, gurunya selalu memberi feedback positif, atau bosnya memberi penghargaan untuk prestasi kerja.
Kedua, jangan takut untuk mencoba tantangan baru. Kalo berhasil, pasti self-efficacy kita akan meningkat. Tapi, kalo gagal, gak perlu sedih, ya. Anggap saja sebagai pembelajaran, dan yakinlah bahwa kita bisa sukses di kemudian hari.
Ketiga, temukan role model atau contoh. Bisa dari teman sekelas yang pintar, atau rekan kerja yang sukses. Dengan melihat mereka, kita bisa belajar dan memotivasi diri kita sendiri untuk meningkatkan self-efficacy kita.
Jadi, intinya, self-efficacy itu penting banget, gengs, baik untuk prestasi kita di sekolah, kampus, maupun kerja, bahkan untuk kesehatan mental kita. Jadi, yuk, mulai sekarang kita bangun self-efficacy kita!
Referensi:
- Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of human behavior (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press.
- Schunk, D. H. (1991). Self-efficacy and academic motivation. Educational Psychologist, 26(3&4), 207-231.
- Pajares, F., & Schunk, D. H. (2001). Self-beliefs and school success: Self-efficacy, self-concept, and school achievement. In R. Riding & S. Rayner (Eds.), Perception (pp. 239-266). London: Ablex Publishing.
- Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), 191-215.
- Zimmerman, B. J. (2000). Self-efficacy: An essential motive to learn. Contemporary Educational Psychology, 25(1), 82-91.
- Usher, E. L., & Pajares, F. (2008). Sources of self-efficacy in school: Critical review of the literature and future directions. Review of Educational Research, 78(4), 751-796.
- Schwarzer, R., & Jerusalem, M. (1995). Generalized self-efficacy scale. In J. Weinman, S. Wright, & M. Johnston (Eds.), Measures in health psychology: A user's portfolio
- Caprara, G. V., Alessandri, G., & Barbaranelli, C. (2010). Optimal Functioning: Contribution of SelfEfficacy Beliefs to Positive Orientation. Psychologie Franaise, 55(3), 153-163.
- Lent, R. W., Brown, S. D., & Larkin, K. C. (1986). Self-efficacy in the prediction of academic performance and perceived career options. Journal of counseling psychology, 33(3), 265.
- Maddux, J. E. (Ed.). (2016). Self-efficacy, adaptation, and adjustment: Theory, research, and application. Springer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H