Psychoanalysis, siapa sangka ia bukan cuma semacam 'kacamata ajaib' buat memahami diri, tapi juga 'jembatan' buat menghubungkan kita dengan orang lain. Banyak misteri dalam pikiran dan perasaan yang ternyata bisa dijelaskan lewat ilmu ini. Nah, penasaran kan? Yuk, kita selami lebih jauh soal Psychoanalysis.
Berawal dari Sigmund Freud yang melihat pikiran manusia sebagai labirin rahasia, datanglah konsep Psychoanalysis atau Psikoanalisis. Sebuah petualangan untuk menyingkap misteri perasaan dan pikiran bawah sadar kita. Dari mengurai mimpi hingga membantu memahami diri dan orang lain, ikuti perjalanan ini untuk mengungkap keajaiban yang tersembunyi di balik Psychoanalysis.
Menyelami Psychoanalysis: Cerminan Jiwa yang Tersembunyi
Siapa sangka, pola pikir yang cenderung tak terduga sebenarnya bisa dijelaskan lewat ilmu yang namanya 'Psychoanalysis', loh. Yep, di sinilah kita bakal berbincang soal dunia yang ada di balik apa yang kita pikirkan dan rasakan sehari-hari.
Pertama-tama, Apa sih Psychoanalysis Itu?
Psychoanalysis, atau yang biasa disebut Psikoanalisis, itu semacam cara buat memahami pikiran dan perilaku manusia. Teori ini diperkenalkan oleh seorang dokter asal Austria, namanya Sigmund Freud. Intinya, Freud berpikir bahwa banyak hal yang kita lakukan atau rasakan itu didasari oleh pikiran bawah sadar yang kita sendiri gak sadar. Menarik, kan?
Kita bisa lihat Psikoanalisis kayak alat buat mengurai makna dibalik perilaku kita. Kayak, kenapa tiba-tiba merasa takut lihat laba-laba, atau kenapa gak suka warna hijau. Jawabannya bisa jadi ada di pikiran bawah sadar, yang bisa kita jelajahi lewat Psikoanalisis.
Tapi, jangan mikir ini semacam ramalan atau mitos, ya. Psikoanalisis itu dasarnya ilmiah, kok. Banyak penelitian yang udah membuktikan efektivitasnya dalam membantu kita memahami diri sendiri dan orang lain.
Dibalik Rasa: Bicara soal Id, Ego, dan Superego
Freud sendiri bilang, pikiran manusia itu terdiri dari tiga bagian: Id, Ego, dan Superego. Masing-masing punya peran penting dalam membentuk siapa kita sekarang.
Id itu semacam insting kita, dorongan dasar yang mendorong kita melakukan sesuatu. Sedangkan Ego, dia berperan sebagai mediator antara Id dengan Superego. Ego mencoba untuk memenuhi keinginan Id, tapi juga memperhatikan apa yang diizinkan dan dilarang oleh Superego.
Superego sendiri adalah bagian dari diri kita yang membatasi perilaku. Dia seperti 'polisi moral' yang menegakkan aturan dan norma yang kita pelajari dari lingkungan sekitar. Jadi, setiap kali merasa bersalah atau merasa harus melakukan sesuatu, itu adalah kerja dari Superego.
Psikoanalisis dan Mimpi: Ada Apa Di Balik Layar Tidur?
Freud juga berpendapat bahwa mimpi adalah 'jalan kerajaan' menuju pikiran bawah sadar. Artinya, lewat mimpi, kita bisa melihat apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kita.
Misalnya, mimpi tentang terjatuh bisa jadi merupakan perasaan takut atau cemas akan sesuatu di kehidupan nyata. Atau, mimpi tentang mendapat penghargaan bisa jadi tanda bahwa kita menginginkan pengakuan dari orang lain.
Namun, tak semua mimpi memiliki makna psikoanalisis, ya. Ada juga mimpi yang sekadar refleksi dari apa yang kita alami sehari-hari.
Psychoanalysis dalam Kehidupan Sehari-hari: Bukan Sekadar Teori
Lantas, gimana sih Psikoanalisis ini relevan dalam kehidupan sehari-hari? Sebenarnya, banyak loh. Psikoanalisis bisa membantu kita memahami lebih dalam tentang diri sendiri, dan juga orang lain.
Misalnya, pernah merasa marah tanpa alasan yang jelas? Atau, pernah merasa cemas tapi gak tau kenapa? Nah, Psikoanalisis bisa jadi alat buat mengurai makna di balik perasaan-perasaan tersebut.
Atau, pernah bertanya-tanya kenapa teman yang biasanya ceria tiba-tiba jadi pendiam? Dengan Psikoanalisis, kita bisa mencoba memahami apa yang mungkin dia rasakan atau pikirkan.
Mengapa Penting Mengetahui Psychoanalysis?
Psikoanalisis bisa menjadi jembatan penghubung antara kita dan orang lain. Dengan memahami pikiran bawah sadar, kita bisa lebih menghargai dan memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Selain itu, Psikoanalisis juga bisa menjadi alat buat meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. Dengan memahami apa yang ada di pikiran bawah sadar, kita bisa lebih memahami diri sendiri, dan bahkan bisa mengubah pola pikir atau perilaku yang gak produktif.
Jadi, Psikoanalisis itu penting bukan cuma buat psikolog atau terapis. Tapi juga buat kita semua yang ingin memahami diri dan orang lain dengan lebih baik.
Psychoanalysis dan Masa Depan: Potensi yang Masih Terbuka
Mungkin banyak yang bertanya, "Apa hubungan Psikoanalisis dengan masa depan?" Jawabannya, banyak banget. Psikoanalisis masih memiliki banyak potensi yang bisa dijelajahi lebih lanjut.
Misalnya, Psikoanalisis bisa digunakan untuk memahami perilaku konsumen dalam dunia bisnis. Atau, bisa juga digunakan dalam bidang pendidikan untuk membantu siswa memahami dan mengatasi perasaan-perasaan mereka.
Jadi, Psikoanalisis bukan hanya relevan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi juga memiliki potensi besar dalam berbagai bidang kehidupan.
Psychoanalysis dalam Cerita Nyata: Membongkar Perasaan yang Tersembunyi
Untuk memahami lebih jauh tentang Psikoanalisis, coba deh kita lihat cerita Rani, seorang mahasiswa tahun akhir. Dia sering merasa cemas, tapi gak tau kenapa. Dengan bantuan Psikoanalisis, Rani bisa mengurai makna di balik perasaannya tersebut.
Setelah menjalani beberapa sesi terapi, Rani menyadari bahwa rasa cemasnya itu muncul karena takut gagal dalam menyelesaikan skripsinya. Dengan mengetahui hal ini, Rani bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasi rasa cemasnya.
Jadi, Psikoanalisis bisa membantu kita membongkar perasaan-perasaan yang tersembunyi, dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Referensi:
- Freud, Sigmund. (1920). Beyond the Pleasure Principle. SE, 18: 1-64.
- Freud, Sigmund. (1900). The Interpretation of Dreams. SE, 4&5.
- Cherry, K. (2020). The Id, Ego, and Superego: The Structural Model of Personality. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/the-id-ego-and-superego-2795951.
- McLeod, S. (2019). Psychoanalysis. Simply Psychology. https://www.simplypsychology.org/psychoanalysis.html.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H