Id itu semacam insting kita, dorongan dasar yang mendorong kita melakukan sesuatu. Sedangkan Ego, dia berperan sebagai mediator antara Id dengan Superego. Ego mencoba untuk memenuhi keinginan Id, tapi juga memperhatikan apa yang diizinkan dan dilarang oleh Superego.
Superego sendiri adalah bagian dari diri kita yang membatasi perilaku. Dia seperti 'polisi moral' yang menegakkan aturan dan norma yang kita pelajari dari lingkungan sekitar. Jadi, setiap kali merasa bersalah atau merasa harus melakukan sesuatu, itu adalah kerja dari Superego.
Psikoanalisis dan Mimpi: Ada Apa Di Balik Layar Tidur?
Freud juga berpendapat bahwa mimpi adalah 'jalan kerajaan' menuju pikiran bawah sadar. Artinya, lewat mimpi, kita bisa melihat apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kita.
Misalnya, mimpi tentang terjatuh bisa jadi merupakan perasaan takut atau cemas akan sesuatu di kehidupan nyata. Atau, mimpi tentang mendapat penghargaan bisa jadi tanda bahwa kita menginginkan pengakuan dari orang lain.
Namun, tak semua mimpi memiliki makna psikoanalisis, ya. Ada juga mimpi yang sekadar refleksi dari apa yang kita alami sehari-hari.
Psychoanalysis dalam Kehidupan Sehari-hari: Bukan Sekadar Teori
Lantas, gimana sih Psikoanalisis ini relevan dalam kehidupan sehari-hari? Sebenarnya, banyak loh. Psikoanalisis bisa membantu kita memahami lebih dalam tentang diri sendiri, dan juga orang lain.
Misalnya, pernah merasa marah tanpa alasan yang jelas? Atau, pernah merasa cemas tapi gak tau kenapa? Nah, Psikoanalisis bisa jadi alat buat mengurai makna di balik perasaan-perasaan tersebut.
Atau, pernah bertanya-tanya kenapa teman yang biasanya ceria tiba-tiba jadi pendiam? Dengan Psikoanalisis, kita bisa mencoba memahami apa yang mungkin dia rasakan atau pikirkan.
Mengapa Penting Mengetahui Psychoanalysis?