Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Konsep Pencerahan Memberi Dampak Besar pada Kemampuan Pemikiran Kritis?

13 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:03 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Kenny Eliason on Unsplash

Era Pencerahan membuka mata umat manusia untuk berpikir lebih luas, lebih bebas, lebih kritis. Menyelam dalam arus pengetahuan dan rasionalitas, mempertanyakan apa yang selama ini tak pernah dipertanyakan, dan meraih jawaban-jawaban yang tak pernah ditemukan sebelumnya. Era ini menancapkan fondasi yang kokoh untuk generasi muda kita dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan berani mengetahui. Mengapa demikian? Mari bersama-sama kita telusuri.

Bertualang dalam kilauan abad Pencerahan, temukan perpaduan manis antara logika dan rasionalitas, dua sisi mata uang yang sama. Saat perjalanan berlanjut, rasakan bagaimana 'Beranilah Mengetahui' bertransformasi menjadi mantra dalam setiap nadi kehidupan kita, meresapi tiap detik perubahan, membentuk paradigma baru dalam melihat dunia. Yuk, kita selami lebih jauh dampak monumental konsep Pencerahan pada kemampuan berpikir kritis.

Titik Mula: Apa Itu Pencerahan?

Tak mudah mencerna ide 'Pencerahan' dalam satu tarikan napas. Umumnya, periode Pencerahan (Enlightenment) digambarkan sebagai era ketika pengetahuan dan penalaran menggantikan agama dan superstisi sebagai panduan utama kehidupan manusia. Menghadirkan perubahan paradigma berpikir, era ini dikenal dengan ungkapan 'Dare to know' alias 'Beranilah Mengetahui'. Menggelitik, bukan?

Pencerahan adalah momentum di mana logika dan rasionalitas mendominasi, sebuah titik balik bagi pemikiran manusia. Bukan bermaksud mengecilkan peran agama, namun Pencerahan menekankan pemikiran bebas dan kritis, pergerakan melampaui 'kotak' tradisional.

Kini, konsep Pencerahan menjadi dasar penting bagi banyak ide dan inovasi di dunia modern, khususnya dalam mengasah kemampuan berpikir kritis. Mengapa demikian? Tertarik mencari tahu lebih jauh? Mari lanjutkan pembicaraan ini.

Pencerahan dan Logika: Duo Dinamis

Coba bayangkan logika dan rasionalitas sebagai dua sisi mata uang yang sama. Di satu sisi, logika membantu menjernihkan proses berpikir, sementara rasionalitas memandu kita untuk membuat keputusan yang cerdas. Keduanya merupakan produk utama dari era Pencerahan dan menjadi kunci dalam meningkatkan pemikiran kritis.

Misalnya, ketika bertemu dengan isu hangat di media sosial, seorang yang berpikir kritis tidak akan langsung terbawa arus, tetapi menganalisis dan mempertanyakan informasi yang diberikan. Itulah contoh sederhana bagaimana Pencerahan berpengaruh pada cara kita berpikir.

Menariknya, generasi muda saat ini sudah mulai 'merasakan' dampak positif dari Pencerahan. Banyak dari kita yang mulai berani menantang norma dan aturan yang tidak masuk akal. Padahal, berani menantang adalah salah satu inti dari pemikiran kritis, lho!

Berpikir Kritis dan Pencerahan: Serasi Seirama

Pencerahan bukan hanya tentang logika dan rasionalitas. Lebih dari itu, konsep ini juga menekankan pentingnya berpikir kritis, sebagai pondasi dalam mencapai kebenaran dan pengetahuan. Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi suatu pernyataan atau argumen berdasarkan bukti, fakta, dan logika.

Nah, berkat Pencerahan, pemikiran kritis bukan lagi hal asing di kalangan muda. Percaya atau tidak, berpikir kritis adalah hal penting yang patut dilakukan setiap orang. Dengan berpikir kritis, kita bisa mempertanyakan hal-hal yang biasa diterima tanpa pertanyaan, dan mencari jawaban yangmemuaskan.

Tapi, perlu diingat juga, berpikir kritis bukan berarti menolak segala sesuatu. Sebaliknya, berpikir kritis adalah memahami dan menghargai perbedaan pendapat, kemudian membuat keputusan berdasarkan penilaian yang paling masuk akal.

Era Informasi: Tantangan dan Peluang

Era informasi saat ini menuntut kita untuk terus bersikap kritis. Sayangnya, banyak informasi yang tersebar, baik secara offline maupun online, tidak selalu akurat atau benar. Oleh sebab itu, kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting, sebagai filter dalam menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

Kemajuan teknologi informasi memberikan tantangan baru, tetapi sekaligus juga membuka peluang baru dalam berpikir kritis. Saat ini, siapa pun dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan dan belajar secara mandiri, selama mau berusaha dan berani mengetahui.

Kita, generasi muda, memiliki keberanian dan keingintahuan yang kuat. Ini adalah peluang besar bagi kita untuk memanfaatkan era informasi ini, melalui penguatan kemampuan berpikir kritis.

Berlatih Berpikir Kritis: Metode Sederhana untuk Pemula

Banyak cara untuk berlatih berpikir kritis, salah satunya adalah melalui diskusi dan debat. Diskusi dan debat adalah wadah yang baik untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dalam proses ini, kita dituntut untuk mendengar, memahami, dan merespons argumen orang lain dengan logika dan bukti.

Diskusi dan debat juga mengajarkan kita untuk memahami perbedaan pendapat dan sudut pandang. Dalam setiap perdebatan, ada dua sisi yang berbeda. Hal ini mengajarkan kita untuk melihat sebuah masalah dari berbagai sudut pandang, bukan hanya dari sudut pandang sendiri.

Ingat, berlatih berpikir kritis tidak harus melalui debat atau diskusi besar. Mulailah dengan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti membaca berita, menonton film, atau bahkan saat berbincang dengan teman.

Berani Mengetahui, Berani Berpikir Kritis

Di sinilah inti dari konsep Pencerahan: Beranilah Mengetahui. Kita harus berani mencari tahu, berani bertanya, dan berani mempertanyakan. Kita harus berani menganalisis, mengevaluasi, dan membuat kesimpulan berdasarkan fakta dan logika.

Berpikir kritis dan berani mengetahui adalah dua hal yang saling terkait. Tanpa berani mengetahui, kita tidak akan pernah belajar berpikir kritis. Sebaliknya, tanpa berpikir kritis, kita tidak akan pernah berani mengetahui.

Jadi, mulailah berani mengetahui. Mulailah berpikir kritis. Itulah cara kita memanfaatkan konsep Pencerahan dalam kehidupan sehari-hari.

Pencerahan dan Berpikir Kritis: Bagian dari Kehidupan Modern

Dalam era informasi ini, konsep Pencerahan dan berpikir kritis menjadi sangat penting. Tidak hanya untuk menyeleksi informasi, tetapi juga untuk membantu kita membuat keputusan yang tepat dalam berbagai aspek kehidupan.

Berpikir kritis tidak hanya bermanfaat dalam hal akademis, tetapi juga dalam berbagai aspek lainnya, seperti dalam karir, hubungan interpersonal, dan kehidupan sosial. Dengan berpikir kritis, kita bisa menjadi individu yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih bertanggung jawab.

Jadi, marilah kita mulai merasakan manfaat Pencerahan dalam kehidupan kita, dengan mengasah kemampuan berpikir kritis kita.

Referensi:

  1. Kant, I. (1996). An Answer to the Question: What is Enlightenment? In H. Reiss (Ed.), Kant: Political Writings (pp. 54-60). Cambridge University Press.

  2. Paul, R., & Elder, L. (2007). The Miniature Guide to Critical Thinking Concepts & Tools. Foundation for Critical Thinking Press.

  3. Thompson, A. (2011). Critical Reasoning: A Romp Through the Foothills of Logic. Marianne Talbot.

  4. Beyer, B.K. (1995). Critical Thinking. Bloomington, IN: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

  5. Levitin, D. (2014). The Organized Mind: Thinking Straight in the Age of Information Overload. Dutton.

  6. Shermer, M. (2013). The Believing Brain: From Ghosts and Gods to Politics and Conspiracies—How We Construct Beliefs and Reinforce Them as Truths. Henry Holt and Co.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun