Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teknologi dan Kebahagiaan: Apakah Keduanya Berjalan Seiring?

30 April 2023   19:00 Diperbarui: 30 April 2023   19:04 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Giu Vicente on Unsplash 

Teknologi dan kebahagiaan bisa berjalan seiring jika digunakan dengan bijak. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan memilih teknologi yang benar-benar bermanfaat.

Menyelami Hubungan Antara Teknologi dan Kebahagiaan

Kehidupan zaman sekarang tak bisa lepas dari teknologi. Mulai dari smartphone, internet, hingga kecerdasan buatan, teknologi udah jadi bagian dari keseharian kita. Namun, pernahkah terpikir, apakah teknologi ini berjalan seiring dengan kebahagiaan kita? Yuk, kita coba bahas topik ini dengan sudut pandang yang lebih santai dan kelokalan, tapi tetap informatif dan edukatif.

Pertarungan Smartphone dan Kebahagiaan

Sebagai contoh, kita ambil smartphone yang jadi teman setia kita. Hampir semua orang punya smartphone, dan banyak yang merasa nggak bisa hidup tanpa gadget ini. Tapi, apakah kecanggihan smartphone ini bikin kita makin bahagia? Sebuah studi yang dilakukan oleh Twenge et al. (2017) menemukan bahwa penggunaan smartphone berlebihan bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mental, terutama pada remaja.

Nah, di sisi lain, smartphone juga bisa bikin kita bahagia, lho. Dengan smartphone, kita bisa lebih mudah terhubung dengan teman dan keluarga, terutama di masa pandemi seperti ini. Jadi, mungkin kita bisa bilang, hubungan antara smartphone dan kebahagiaan itu kayak pisau bermata dua, tergantung dari cara kita memaknainya.

Teknologi Ramah Lingkungan: Pencipta Kebahagiaan?

Kemudian, ada juga teknologi yang dibuat untuk melindungi lingkungan dan menciptakan kebahagiaan. Misalnya, teknologi energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin. Menurut beberapa penelitian, penggunaan teknologi ramah lingkungan ini bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan menciptakan kehidupan yang lebih bahagia.

Jadi, teknologi ini seolah menjadi jawaban atas pertanyaan apakah teknologi dan kebahagiaan bisa berjalan seiring. Namun, tentu saja, kita perlu melihat lebih jauh dan mengkaji dampak teknologi ini secara menyeluruh.

Kecerobohan Teknologi dan Kebahagiaan

Nah, sekarang kita bahas soal bagaimana teknologi bisa menyebabkan kecerobohan dalam mencari kebahagiaan. Contohnya, banyak orang yang merasa bahagia saat mendapatkan banyak "like" atau komentar positif di media sosial. Namun, kebahagiaan semacam ini bisa jadi hanya sementara dan tak membawa dampak jangka panjang.

Kita bisa melihat fenomena FOMO (Fear of Missing Out) yang sering dialami oleh anak muda. Rasa takut ketinggalan informasi atau kegiatan seru bisa membuat kita terus-menerus mengecek ponsel, padahal hal itu bisa jadi justru mengganggu kebahagiaan.

Menuju Keseimbangan Teknologi dan Kebahagiaan

Setelah menimbang berbagai aspek, kita bisa melihat bahwa teknologi dan kebahagiaan bisa berjalan seiring, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan bijak. Maka, kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan dalam menggunakan teknologi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Membatasi Waktu Menggunakan Gadget

Cobalah untuk mengatur waktu pemakaian gadget, misalnya dengan menetapkan jadwal khusus atau menggunakan fitur yang sudah ada di smartphone untuk mengontrol waktu penggunaan. Dengan begitu, kita bisa lebih fokus pada kegiatan lain yang juga penting, seperti belajar, bekerja, atau berinteraksi dengan orang di sekitar kita.

2. Memilih Teknologi yang Benar-benar Bermanfaat

Kita harus bijak dalam memilih teknologi yang kita gunakan. Pilihlah teknologi yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan kita, misalnya teknologi yang membantu kita menghemat energi, mengurangi limbah, atau meningkatkan produktivitas.

3. Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Teknologi seharusnya bukan alat untuk mencari kebahagiaan semu, melainkan untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Misalnya, kita bisa menggunakan teknologi untuk belajar hal-hal baru, mengembangkan hobi, atau menjalin hubungan yang lebih erat dengan orang terkasih.

Kesimpulan: Teknologi dan Kebahagiaan Bisa Berjalan Seiring, Tergantung Cara Kita Menggunakannya

Dari pembahasan di atas, kita bisa melihat bahwa teknologi dan kebahagiaan memang bisa berjalan seiring, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan bijak. Jadi, jangan takut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi, tetapi ingat juga untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan kita. Kebahagiaan yang hakiki bisa kita raih jika kita mampu menjalani hidup dengan seimbang dan bijak.

Referensi

  1. Twenge, J. M., Joiner, T. E., Rogers, M. L., & Martin, G. N. (2017). Increases in depressive symptoms, suicide-related outcomes, and suicide rates among U.S. adolescents after 2010 and links to increased new media screen time. Clinical Psychological Science, 6(1), 3-17. https://doi.org/10.1177/2167702617723376

  2. Welsch, H., & Kühling, J. (2009). Using happiness data for environmental valuation: Issues and applications. Journal of Economic Surveys, 23(2), 385-406. https://doi.org/10.1111/j.1467-6419.2008.00566.x

  3. Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Computers in Human Behavior, 29(4), 1841-1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun