Dari pembahasan di atas, kita bisa melihat bahwa teknologi dan kebahagiaan memang bisa berjalan seiring, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan bijak. Jadi, jangan takut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi, tetapi ingat juga untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan kita. Kebahagiaan yang hakiki bisa kita raih jika kita mampu menjalani hidup dengan seimbang dan bijak.
Referensi
Twenge, J. M., Joiner, T. E., Rogers, M. L., & Martin, G. N. (2017). Increases in depressive symptoms, suicide-related outcomes, and suicide rates among U.S. adolescents after 2010 and links to increased new media screen time. Clinical Psychological Science, 6(1), 3-17. https://doi.org/10.1177/2167702617723376
-
Welsch, H., & Kühling, J. (2009). Using happiness data for environmental valuation: Issues and applications. Journal of Economic Surveys, 23(2), 385-406. https://doi.org/10.1111/j.1467-6419.2008.00566.x
Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Computers in Human Behavior, 29(4), 1841-1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H