Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Jangan Menjadi People Pleaser?

16 April 2023   01:00 Diperbarui: 17 April 2023   04:03 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ehimetalor Akhere Unuabona on Unsplash 

Akhirnya, kapal ini pun rusak dan tidak lagi bisa menyelamatkan siapa pun. Inilah analogi yang relevan untuk menggambarkan betapa pentingnya merawat diri sendiri.

Ketika seseorang terlalu fokus pada keinginan orang lain, ia cenderung melupakan kebutuhan pribadinya. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Jangka panjangnya, seseorang bisa mengalami kelelahan, stres, dan bahkan depresi.

2. Ketergantungan pada Validasi Eksternal

Menjadi people pleaser membuat seseorang tergantung pada validasi dari orang lain. Ketika seseorang mengukur kebahagiaannya berdasarkan pujian dan persetujuan orang lain, ia memberikan kontrol atas kebahagiaannya kepada pihak eksternal. Sebuah kondisi yang tidak sehat. Kebahagiaan yang sejati harus berasal dari dalam diri, bukan dari pengakuan orang lain.

3. Hilangnya Identitas

Saat seseorang terlalu fokus menyenangkan orang lain, ia mungkin akan melupakan siapa dirinya sebenarnya. Ia akan cenderung mengikuti keinginan orang lain daripada mengejar apa yang sebenarnya diinginkannya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan hilangnya identitas dan rasa tidak puas dengan hidup.

4. Menyebabkan Hubungan yang Tidak Sehat

Menjadi people pleaser juga bisa menyebabkan hubungan yang tidak sehat, baik dalam persahabatan, keluarga, maupun hubungan asmara. 

Saat seseorang terus menerus berusaha menyenangkan orang lain, ia mungkin akan dianggap sebagai individu yang mudah ditekan dan dimanfaatkan. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan hubungan yang tidak seimbang dan tidak sehat.

Lantas, bagaimana cara mengatasi kecenderungan menjadi people pleaser?

1. Belajar Menghargai Diri

Menghargai diri adalah langkah pertama untuk mengatasi kecenderungan menjadi people pleaser. Cobalah untuk menemukan kebahagiaan dalam diri sendiri, bukan dari pujian atau persetujuan orang lain. Ingatlah bahwa kebahagiaan yang sejati berasal dari dalam, bukan dari luar.

2. Menetapkan Batasan

Menetapkan batasan adalah langkah penting untuk mengatasi kecenderungan menjadi people pleaser. Berani mengatakan "tidak" saat merasa tidak nyaman atau tidak sanggup untuk memenuhi permintaan orang lain. Jangan takut untuk mengekspresikan perasaan dan pendapat, meskipun itu berarti tidak menyenangkan orang lain.

3. Memprioritaskan Kebutuhan Diri

Belajar memprioritaskan kebutuhan diri, bukan hanya keinginan orang lain. Ingatlah bahwa merawat diri sendiri adalah hal yang penting untuk menjaga keseimbangan dalam hidup. Jangan biarkan kebahagiaan orang lain mengalahkan kebahagiaan diri sendiri.

4. Membangun Hubungan yang Sehat

Mencari dan menjalin hubungan dengan orang yang menghargai dan menghormati diri sendiri. Dalam hubungan yang sehat, kedua pihak saling mendukung dan menghargai kebutuhan serta keinginan masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun