Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Kenapa Semua Orang Mendadak Jadi Stoik?

14 April 2023   09:00 Diperbarui: 18 April 2023   03:21 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: Kotomono.co
foto: Kotomono.co

Teknologi dan media sosial
Teknologi dan media sosial membuat kita terhubung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia, tetapi juga membuat kita rentan terhadap tekanan sosial dan perbandingan. 

Stoikisme mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpengaruh oleh pendapat orang lain dan lebih fokus pada diri sendiri. Hal ini tentunya sangat relevan dengan kehidupan di era digital.

Kelelahan mental
Kesehatan mental menjadi perhatian utama di era modern ini. Dengan begitu banyaknya informasi dan kebutuhan yang harus dipenuhi, tak jarang kita merasa lelah secara mental. 

Stoikisme mengajarkan kita untuk menerima kenyataan dan berdamai dengan diri sendiri, yang pada akhirnya membantu kita menjaga kesehatan mental.

Tuntutan akan hidup yang lebih bermakna
Di tengah kehidupan yang serba materialistik, banyak orang merasa hidup mereka kurang bermakna dan mencari sesuatu yang lebih dalam. 

Stoikisme menawarkan pandangan hidup yang lebih fokus pada kebijaksanaan, keberanian, kedamaian batin, dan kejujuran -- nilai-nilai yang dianggap lebih abadi dan bermakna daripada kekayaan materi. 

Inilah yang membuat banyak orang tertarik untuk mempelajari dan menerapkan stoikisme dalam kehidupan mereka.

Popularitas buku dan influencer
Buku-buku tentang stoikisme, seperti "The Obstacle is the Way" karya Ryan Holiday dan "How to Be a Stoic" karya Massimo Pigliucci, telah menjadi bestseller di berbagai negara. 

Di Indonesia sendiri buku Filosofi Teras karya Henry Manamping menjadi sangat populer karena memperkenalkan Stoik. 

Selain itu, banyak influencer dan tokoh publik yang secara terang-terangan mengakui bahwa mereka menganut stoikisme seperti Raditya Dika dan Ferry Irwandi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun