MENGAPA PENTING MEMBUAT DOKUMENTASI SEBUAH GERAKAN?
- Empat Buku Angkatan Puisi Esai, Total Setebal > 2500 Halaman Bisa Diakses Utuh
Oleh Denny JA
Buku dokumentasi sebuah gerakan memastikan gagasan, perjuangan, dan pencapaiannya tidak hilang. Ia menjadi arsip berharga bagi generasi mendatang untuk memahami akar pemikiran yang memengaruhi gerakan itu.
Buku dokumentasi itu juga membuka ruang diskusi baru. Ia memungkinkan gagasan lama untuk direfleksikan dan diuji dalam konteks yang berbeda. Ini menciptakan kontinuitas intelektual yang memperkaya pemikiran.
Buku dokumentasi juga memberikan pengakuan historis terhadap sebuah gerakan. Buku itu menjadikannya bagian sah dari narasi besar dalam sejarah intelektual dan sosial.
Hal itulah yang teringat ketika saya membaca kerja sepuluh penulis. Mereka membuat dokumentasi puisi esai dan review soal puisi esai, dari tahun 2012-2024, dalam 4 buku.
Agus Sarjono, Jamal D Rahman, Ahmad Gaus, Irsyad Muhammad, Joni Ariadinata, Jonminofri Nazir, Berthold Damhauser, Ipid Saefidier Dimyati, dan Imam Qalyubi, dengan intens merekam dan membuat kategorisasi.
Buku 1: Angkatan Puisi Esai: Kelahiran dan Masa-Masa Awal, 2012-2014 (597 halaman)
Buku 2: Angkatan Puisi Esai: Menuju Indonesia, 2015-2019 (601 halaman)