2.Mendorong Perdebatan Intelektual yang Berkelanjutan
Sebuah buku yang mencakup karya sastra sekaligus perdebatan intelektual menciptakan ruang dialog lintas generasi.
Ia tidak hanya mencatat sejarah genre tetapi juga merangsang pemikiran baru melalui rekaman konflik ideologis dan estetika di sekitarnya.
Contoh penting adalah bagaimana The Birth of Tragedy oleh Friedrich Nietzsche tidak hanya mencatat tragedi Yunani. Ia juga memantik diskusi tentang nilai seni dalam kehidupan modern.
Perdebatan seperti ini mendorong genre untuk terus berevolusi dan tetap relevan di tengah perubahan zaman.
3.Menghubungkan Genre dengan Isu Sosial dan Kultural
Setiap genre sastra lahir dari konteks tertentu, baik itu politik, sosial, maupun budaya. Dokumentasi ini menunjukkan bagaimana genre tersebut menanggapi tantangan zamannya, menjadikan karya sastra lebih dari sekadar hiburan tetapi juga refleksi zaman.
Misalnya, dokumentasi fiksi distopia seperti 1984 dan Brave New World menyoroti hubungan antara sastra dan kritik terhadap totalitarianisme.
Dengan mendokumentasikan perjalanan genre dan perdebatan sekitarnya, buku ini membantu pembaca memahami bagaimana sastra mampu menjadi cermin sekaligus katalis perubahan sosial.
Realisme magis, genre yang menggabungkan realitas dengan elemen fantastis, dipotret secara definitif oleh ngel Flores. Itu adalah contoh lain sebuah dokumentasi sangat pendek genre sastra.
Dalam esainya Magical Realism in Spanish American Fiction (1955), Flores mengidentifikasi karya-karya seperti One Hundred Years of Solitude karya Gabriel Garca Mrquez sebagai puncak genre ini.