Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai

20 November 2024   16:22 Diperbarui: 20 November 2024   16:29 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah membuktikan, dana abadi adalah katalis bagi keberlanjutan seni.

Andrew Carnegie, dengan visi mencerdaskan masyarakat, mendirikan ribuan perpustakaan. Hingga kini perpustakaan itu menjadi tempat belajar lintas generasi.

Alfred Nobel, dengan warisan dana abadinya, mendanai penghargaan sastra, di samping penghargaan lain. Ini memberi pengakuan tertinggi bagi para penulis dunia dan para kreator lainnya.

Ruth Lilly, melalui The Poetry Foundation, menyelamatkan puisi dari pinggiran dunia modern, dengan dukungan dana besar dalam sejarah puisi.

Mereka adalah bukti bahwa seni membutuhkan tangan-tangan dermawan yang mengerti bahwa kebudayaan adalah harta abadi umat manusia.

-000-

Menghidupkan Kisah Nyata Melalui Puisi Esai

Di Asia Tenggara, Festival Puisi Esai pertama kali digelar di Malaysia, dengan dukungan dari Pemerintah Sabah. Tak pernah saya duga, pemerintahan di Sabah mengambil inisiatif membiayai festival puisi esai ASEAN.

Di Indonesia, komunitas puisi esai memulai tradisi festival tahunan sejak 2023. Komunitas ini menjadikan Jakarta sebagai pusat perayaan sastra ini.

Apa yang membuat puisi esai perlu terus dihidupkan, disebarkan, dan dirawat? Ini adalah genre yang menyampaikan kisah nyata dalam bentuk puisi.

Isu hak asasi manusia, ketidakadilan, marginalisasi, dan identitas sosial menjadi inti setiap puisi. Namun, puisi ini tidak berhenti pada metafora; ia mencatat fakta melalui catatan kaki, menghubungkan estetika dengan realitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun