Mohon tunggu...
De Be Roha
De Be Roha Mohon Tunggu... Guru - Penulis adalah guru di SMA Negeri DKI Jakarta

Nama Lengkap : Deni Boy Pekerjaan : Pengajar SMAN 87 Jakarta Tinggal di Sawangan Depok Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembohongan Publik

19 Maret 2023   06:38 Diperbarui: 19 Maret 2023   06:39 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://wartakota.tribunnews.com/

https://sumbarsatu.com/

Kawanku yang satu ini, benar-benar menyukai tantangan. Setelah melalui analisa yang mendalam, kemudian langsung diputuskan untuk menghadang tantangan itu atau tidak sama sekali. Dia perempuan perkasa, hobbynya traveling dan kuliner, mengajar bagian dari itu. Berbagai macam trophy nangkring di lemari rumahnya hasil dari berbagai macam lomba, festival, yang merupakan makanan sehari-harinya. Mengajar Bahasa Inggris di bilangan blok M, tempat dia mengabdikan diri. 

Dia seorang yang supel dan mudah bergaul, apalagi tersenyum. Tapi jangan coba-coba mengkhianatinya, seumur hidup tidak akan dilupakan. Kalau bicara mengasihi sesama, jangan ditanya, sekeluarganya sangat penyayang kepada masyarakat kaum yang belum bernasib baik. Ke luar negeri sebelum pandemi, seperti berangkat ke puncak saja, karena terlalu sering, diundang ke sana.

Hari ini, kawanku itu perlu mendapat nasihatku. Sepertinya dia silap dan beresiko. Terbayang sudah olehku dia akan dipanggil dan diproses karena telah melakukan tindakan pembohongan publik. Aku mulai mencari kalimat yang pas untuk memberi nasihat padanya, ketika aku dan beberapa teman, makan di sebuah restoran. Memang dia memesan berbagai macam buah-buahan, yang sudah dipotong-potong dadu, lalu sepiring sayuran lalapan. Selain itu kami memesan soto betawi, gulai babat dan usus, gulai otak, rendang daging, kikil dan masing-masing segelas milkshake. Dia asyik dengan ponselnya mematut buah-buahan dan sayuran, lalu klik, terekam dalam ponselnya. Aku geleng-geleng kepala. Ini yang ku khawatirkan. "Tenang bro and sis, aku upload foto buah dan sayur saja sesuai program diet". Ujarnya ketika mengupload ke medsos. Lalu menyantap soto betawi, gulai babat dan usus plus otak sapi digado. Diet kah? 

-salamggs 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun