Mohon tunggu...
Denny Abdurrachman
Denny Abdurrachman Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Masalah Sosial | Disabilitas | Pendidikan | Pendidikan bagi Disabilitas

email: dennyabdurrachman20@gmail.com blog: kakikukeram.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru yang Menskors

17 Februari 2024   10:57 Diperbarui: 17 Februari 2024   10:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yang sudah kehabisan kesabaran, menginstruksikan anak tersebut untuk ambil tas dan segera pulang. Saya sedikit berakting dengan bilang bahwa dia tidak bisa mengikuti ujian.

Seketika anak ini menangis meraung-raung, memohon pada saya untuk dimaafkan. Saya berteguh pada keputusan bahwa anak ini harus pulang untuk mendapatkan konsekuensinya. Saya juga berkomunikasi dengan pihak keluarga tentang masalah yang terjadi. Syukurnya pihak keluarga bisa diajak bekerja sama dan memiliki kesepahaman yang sama.

Pada hari yang sama, saya menyampaikan permasalah yang terjadi kepada tim guru bimbingan khusus. Saya tidak ingin masalah ini diselesaikan internal di dalam kelas. Saya ingin banyak pihak juga terlibat dalam mengurus masalah juga berupaya agar permasalahan dan hukuman menjadi efek jera bagi murid. Sehingga ke depan tidak akan mengulangi. Sekolah merupakan miniatur kehidupan, tempat anak ini berproses. Sikap buruk yang dimiliki harus tuntas dalam lingkaran didikan sekolah. Jika hari ini permasalahan sikapnya tidak selesai, kelak di masyarakat ia akan berulah dan tidak memiliki kesadaran.

Saya mengobrol dengan tim guru bimbingan khusus, saya sampaikan bahwa ini merupakan masalah ke sekian kalinya yang dilakukan oleh murid tersebut. Saya juga sampaikan bahwa selama ini saya telah melakukan bimbingan pribadi dalam ranah internal kelas. Ternyata sejauh ini belum membuahkan hasil. Oleh karena itu, karena saya sudah membuat kesepakatan kelas sebelumnya dan dengan pertimbangan banyak hal, saya menyarankan anak ini agar mendapatkan skors .

Anak ini dihukum untuk tidak dapat masuk ke sekolah sementara waktu. Selama menjalani skorsing, ia juga tidak mendapatkan fasilitas-fasilitas yang selama ini ia dapatkan, seperti ponsel, motor dan tentu saja main keluar rumah semaunya. Bahkan pada jam-jam tertentu anak ini juga harus menjalani 'kerja sosial' yakni membersihkan rumah dan toilet rumah di sela-sela waktu belajar dari rumah.

Sebab, saya ingin hukuman skors yang didapatkan menjadi pembelajaran yang bermakna. Tidak sekadar bisa bersantai di rumah dan melupakan belajar sementara waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun