Lalu, bagaimana memberikan rangsangan agar peserta didik bergairah dan ketagihan belajar?
Saya rasa, yang perlu menjadi pijakan adalah bahwa sekolah tidak lagi dipandang sebagai tempat guru mencurahkan materi dan peserta didik sebagai wadah penerima materi. Tujuan besarnya bukan untuk mendapatkan nilai yang baik, tetapi menguasai sejumlah keterampilan yang diperoleh dari proses belajar.Â
Lebih jauh bahwa sekolah dianggap sebagai ruang untuk pengembangan diri, untuk mengisi ruang pikiran peserta didik dengan beragam pengetahuan yang relevan dengan situasi dunia nyata peserta didik serta mendorong peserta didik mengaitkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Sehingga ada pemaknaan dan kebermaknaan dalam proses belajar.
Kini, hasil belajar bukan selalu tentang nilai dan deskripsi rapor. Melainkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah, kemampuan beradaptasi, keterampilan hidup yang dapat dikuasai, serta sebuah sikap untuk menikmati proses belajar dengan rasa gembira. Peserta didik bisa belajar dalam arti yang sesungguhnya, menjadi menusia yang kaya ilmu lahir batin, dalam suasana ceria penuh makna. Sekolah dianggap menjadi tempat yang menyenangkan untuk didatangi dan berlama-lama di dalamnya.
Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H