Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

5 Kebiasaan Unik Masyarakat yang Mungkin Hanya Terdapat di Pulau Nias

3 Oktober 2023   14:41 Diperbarui: 6 Oktober 2023   15:49 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat memanfaat bahu jalan untuk bertanam | Dokumentasi Pribadi
Masyarakat memanfaat bahu jalan untuk bertanam | Dokumentasi Pribadi

Kebanyakan jalan-jalan di Pulau Nias belum dilengkapi dengan trotoar. Seandainya ada, hanya dibangun pada titik-titik tertentu seperti area perkantoran, pasar dan pendidikan. Selebihnya kita tidak akan menemukan trotoar sebagai jalur pejalan kaki.

Tidak adanya trotoar membuat sisi kiri dan sisi kanan jalan raya di Pulau Nias menjadi lahan kosong yang ditumbuhi rumput dan ilalang. Suburnya tumbuhan liar tersebut sampai mempersempit lebar jalan.

Penduduk yang mayoritas petani dan pekebun memanfaatkan kondisi tersebut untuk bercocok tanam. Lebih lagi jika kebunnya atau halaman rumahnya bersisian langsung dengan jalan raya. Beragam tanaman, seperti ubi jalar, kacang panjang hingga pepaya dapat kita lihat ditanam pada sisi-sisi jalan.

5. Membentangkan Tali Tambang di Tengah Jalan Raya

Tali Tambang yang melintang di tengah jalan nasional | Dokumentasi Pribadi
Tali Tambang yang melintang di tengah jalan nasional | Dokumentasi Pribadi

Jangan panik dan merasa heran apabila suatu waktu ketika sedang melintasi jalan-jalan di Pulau Nias menemukan tali-tali tambang yang biasa digunakan pada kapal laut melintang ditengah jalan. Itu pertanda bahwa sedang berlangsung sebuah acara di salah satu rumah penduduk yang bersisian dengan jalan raya, tepatnya setelah tali tambang melintang.

Tali tersebut biasanya dipasang melintang sebelum dan sesudah melewati rumah yang akan memaksa pengendara kendaraan bermotor untuk berhati-hati dan menurunkan kecepatan kendaraan ketika melewatinya. Hal ini dianggap efektif untuk meminimalkan resiko kecelakaan dan persinggungan sesama masyarakat walaupun seringkali kita dapat melihat para petugas berseragam Dinas Perhubungan berada disitu. 

Bahkan di beberapa tempat, badan jalan malah sering difungsikan sebagai halaman tambahan ketika penyelenggaraan pesta atau kegiatan lainnya mendatangkan banyak orang dan menimbulkan keramaian, yang membuat pengguna jalan harus mencari jalan alternatif untuk melanjutkan perjalanan.

Hal-hal tersebut bukan tanpa sebab dilakukan oleh masyarakat. Semuanya dilakukan dengan landasan argumentasi tersendiri yang apabila terus-menerus dilakukan menjelma menjadi sebuah kebiasaan yang mungkin akan sulit pudar dalam waktu singkat. Adakah hal unik diatas yang juga terdapat didaerah anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun