Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menggugah Nurani Warga Mampu yang Masih Menerima Bantuan Sosial PKH

12 Maret 2023   14:44 Diperbarui: 17 Maret 2023   19:03 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Tim Kemensos RI dan Pemkab Nias Utara saat verifikasi dan validasi data calon penerima manfaat PKH di Tugala Oyo.

Kita tidak lagi meragukan bahwa PKH menjadi salah satu solusi jitu untuk mengentaskan kemiskinan. Program pemerintah yang bukan saja membantu pemenuhan kebutuhan dasar warga miskin namun jauh disana, kita juga diajarkan tentang sense of humanity, sociality, morality dan integrity.

Akan ada waktu dimana penerima manfaat naik kelas ke jenjang yang lebih baik. Beranjak meninggalkan kemiskinan sebagai milestone terakhir dari sebuah proses panjang kemiskinan yang berhasil mendewasakan anda.

*****

Jam di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Binsar memarkir motornya di garasi. Sesaat pintu rumah terbuka.
“Baru nyampe bang…” suara Sandra terdengar dan terlihat sudah berdiri di depan pintu yang baru saja terbuka.
“Iya, agak macet tadi.”
Binsar melepas helm dan sepatunya. Tas ranselnya segera berpindah ke tangan Sandra.
Binsar memeluk Sandra sesaat seraya mengusap pipinya. Kebiasaan mereka ketika sampai dirumah.
“Bagaimana kabar Bu Marni?” tanya Sandra berlalu ke dalam diikuti Binsar.
“Baik, kabar Bu Marni dan keluarga baik. Beliau titip salam untukmu San….”
“Makasih…”
“Kami tadi sedikit bercerita tentang PKH. Rumah disebelahnya rumah Bu Marni, kena cap dari petugas PKH..” ujar Binsar. Sambil duduk dia mencomot pisang goreng yang telah disediakan Sandra beserta segelas kopi hitam panas.

“PKH, bantuan Pemerintah untuk masyarakat tak mampu. Tapi masih ada saja orang yang merasa berhak walau tahu dan sadar dia sudah mampu dan sejahtera…” Sandra ikutan duduk di samping Binsar sembari meneruskan ceritanya tentang kisah seorang ibu yang pernah berobat di Puskesmas Moro'o tempatnya bertugas sebagai seorang dokter. Ibu itu bercerita kepada Sandra bahwa ia sangat terbantu sejak menerima PKH. Anaknya bisa bersekolah dengan baik dan apabila sakit dapat berobat dengan gratis.

Sore itu, ditemani sepiring pisang goreng ala Sandra dan segelas kopi hitam manis, mereka berdua hanyut dalam obrolan tentang Progran Keluarga Harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun