Namun seiring dengan berjalannya waktu strata itu sudah tidak ada lagi. Oh ya sebagai nasrani, saya baru pertama kali mengunjungji gereja yang didirikan sejak 1913 keasliannya masih terjaga. Seperti kitab suci Alkitab masih asli dari Belanda dengan bahasa Belanda, begitupun dengan cawan (minum anggur ) dan piring untuk roti perjamuan kudus asli dari Belanda.Â
"Alkitab ini pernah rusak di tahun 1991 lalu dikembalikan ke Belanda untuk diperbaiki. Dan sejak itu disimpan di kaca agar tidak mudah rusak", cerita Bu Oci.
Sedikit dari gereja PNIEL yang ada renovasi seperti lantai (karena banjir) juga bagian atas atap yang semula ada berbentuk kubah. Namun dari kesemuanya masih asli, termasuk kursi jemaat dan mimbar terbuat dari kayu jati. Â
Gereja ayam termasuk dalam cagar budaya yang patut untuk dilestarikan. Tak terasa trip sepanjang jalan Pasar Baru jelajahrumahibadah di 3 tempat berakhir di jam 12 siang. Sampai jumpa di travel story berikutnya kompasianer. (D/s)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H