Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gue Janda, Gue Sukses, Gue Bahagia

19 November 2017   10:01 Diperbarui: 20 November 2017   20:54 8524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Zizi 35 tahun, baru 2 tahun wanita asal Surabaya ini menyandang status janda. Jujur, dia belum siap menjadi janda apa kata orang nanti? Apalagi suaminya tokoh agama yang berperan penting di lingkungan tempat tinggalnya. Namun suaminya yang suka KDRT kelakuannya tidak bisa ditoleransi lagi. Terakhir nyaris nyawanya melayang ketika mereka bertengkar sang suami menyekek lehernya. 

Untung datang malaikat ketua RT yang datang ke rumah untuk suatu keperluan. Akhirnya cengkaraman tangan itu dilepaskan. Siapa yang sangka sang suami yang religius dan terlihat santun itu seorang pemberang dengan tingkat emosi tinggi. Status janda membuatnya minder dan sulit move on

Abiba 39 tahun.Sudah 4 tahun wanita berhijab ini menjadi janda. Biba, begitu biasa dipanggil. Terpaksa melakukan gugatan cerai ( suami tidak mau menceraikan ) dikarenakan suaminya tidak punya tanggungjawab dalam keluarga. Anak 3, usia 3, 5 dan 7 tahun. Judulnya suami tetapi tidak ada tanggungjawab secara finansial. 

Suaminya bekerja namun penghasilannya habis di meja judi. Buat apa punya suami kalau tidak ada tanggungjawab. Setelah menggugat cerai, Biba malah jadi bahan perguncingan tetangga dan keluarga suami. Karena dimata tetangga, suami Biba ini baik dan sayang keluarga begitupun di lingkungan keluarga suaminya. 

"Dasar perempuan gatal! ceraikan suami biar dapat yang baru", ucapan nyinyir itu sering terdengar dan buat kuping panas. Awalnya Biba emosi namun lama-lama sudah kebal dan berprinsip EGP alias Emang Gue Pikirin

Tiur 42 tahun, wanita yang bekerja sebagai Manager Acounting sudah 5 tahun jadi janda. Terpaksa dia menggugat suaminya karena selingkuh dan menikah diam-diam dengan memalsukan identitas. Sebagai wanita Batak, Tiur merasa malu, minder ketika statusnya menjadi bahan perguncingan dikalangan keluarganya

"Kamu gak malu apa jadi janda? Kasihan anak-anak kalau kalian cerai. Maafkanlah suamimu! Wanita itu'kan bukan wanita Batak kau pasti lebih berhargalah di mata keluarga"

Semua kata-kata itu tidak ada yang enak terdengar di kuping, terkesan menyudutkan dan keputusan menjadi JANDA adalah keputusan yang SALAH

Mereka yang berkomentar nyinyir karena tidak ada dalam posisi Anda. Bagi janda karena suaminya meninggal bebannya tidak seberat janda yang TERPAKSA harus bercerai. Di zaman nowini sudah banyak  wanita cerdas yang tidak lagi bermain hati.

Bagi gue gak penting status punya suamitetapi tidak ada tanggungjawab dalam finansial

Cinta, gue gak percaya lagi.Mana ada namanya cinta tetapi selingkuh lancar

Masa tunggu mampus gue baru cerai. Siapa yang tahan tiap hari dipukulin

Gak ada yang bisa gue banggain dari suami.Ya peminum, penjudi, selingkuh.Terus gue harus bertahan.So what ge'to loh...

Janda itu bukanlah aib. Jadi gak perlu malu.Semua wanita ketika berumahtangga pastinya ingin bahagia dan langgeng rumahtangganya hingga kelak menjadi kakek-nenek. Namun ketika prahara datang dari pasangan dan sudah tidak mampu kagi mengatasi, keputusan terakhir adalah cerai dan bersiap dengan status janda

Stigma di masyarakat sudah terbentuk bahwa janda itu genit, penggoda suami orang, lemah dan berharap mendapat santunan materi dari orang lain. Orang bisa saja mengatakan seperti itu namun Anda jika Janda harus membuat tekad yang kuat, Gue Janda, Gue Sukses dan Gue Bahagia

Untuk sukses secara materi memang tidaklah gampang harus memiliki tekad yang kuat. Kalau selama ini ada yang nyinyir dengan status Janda yang hanya bisa minta belas kasihan orang secara materi, mulai sekarang ayo tunjukan bahwa Anda mampu! Saya banyak mengenal Janda yang sukses setelah cerai dari suaminya. 

Sebut saja public figure Maya Estiantidan Yuni Shara.Selama ini tidak ada gosip miring tentang kehidupan pribadi mereka. Kuncinya, mereka mampu menempatkan diri sebagai janda terhormat, tidak murahan terutama gonta- ganti pasangan. Ke-2 wanita ini gigih dalam bekerja dan ini terlihat dengan pembuktian anak-anak mereka sehat, pintar dan tidak berulah

Sumber foto : super45.com
Sumber foto : super45.com
            

Sumber foto: karisumut.com
Sumber foto: karisumut.com
 Banyak janda yang awalnya memang mereka terpuruk secara ekonomi apalagi kalau selama ini hanya mengandalkan penghasilan dari suami. Mulai sekarang tentunya sudah tidak memanjakan diri lagi harus bekerja, cobalah kembali membuat surat lamaran sesuai dengan skill yang dimiliki.

 Atau bisa juga menciptakan ladang pekerjaan baru yang Anda ciptakan sendiri tanpa harus keluar rumah. Misalkan membuka usaha salon, bisnis sembako, menjadi penulis atau apa saja. Pekerjaan jika ditekuni maka dikemudian hari akan memberikan hasil yang memuaskan

Seorang janda dapat dikatakan sukses jika dia mampu mengantarkan anak-anaknya hingga sekolah tinggi, bekerja dan menikah. Memang bukan pekerjaan mudah. Seringkali anak-anak yang orangtuanya bercerai kehidupannya hancur. Sekolah tidak selesai, berulah dan menyalahkan orangtua ketika mereka gagal

Inilah yang menjadi PR untuk para janda yang memiliki anak bahwa tanpa ayah anak-anak bisa sukses. Caranya:

  • Motivasi anak, pendidikan itu penting
  • Dampingi anak ketika sekolah
  • Quality time bersama anak
  • Tempat sharing dan memberikan solusi 

Janda bisa Bahagia, Why Not?

Jadi janda'kan bukan berarti penderitaan seumur hidup yang akhirnya tidak bisa happy alias bahagia. Boleh menangis saat awal menjadi janda karena suami meninggal dunia. Boleh sedih ketika mengingat kelakuan suami yang kasar, selingkuh, tidak bertanggungjawab dan menghargai. 

Namun tangis kesedihan itu'kan ada batasnya. Menangis menguras energi dan emosi yang bisa menyebabkan wajah jadi cepat tua. Tentunya Anda tidak mau tua sebelum waktunya karena wajah yang kusut'kan. Yuks, ciptakan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta.

Sumber foto:pixabay.com
Sumber foto:pixabay.com
So, come on move on!Bahagia itu kita yang ciptakan kok. Tidak harus memiliki suami lagi baru Anda bahagia. Karena belum tentu mereka yang punya suami itu bahagia bisa saja tekanan bathin namun terpendam. Kebahagiaan itu datang dari dalam hati dan tercermin di wajah. Untuk bahagia itu banyak cara seperti:

Melakukan hobby seperti :

  • menyelam, naik gunung
  • Hangout bersama sahabat
  • Mengunjungi keluarga
  • Mempercantik diri ke salon
  • Cuti kerja untuk liburan

So, tetap bersemangat ya para janda cantik, terhormat. Good bless all ( D/s )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun