Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Katakan "Yes" untuk Penyalahgunaan Obat!

22 Oktober 2017   21:20 Diperbarui: 22 Oktober 2017   22:09 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tyas 17 tahun, remaja SMU kelas 3. Kesehariannya Tyas pendiam dan kuper alias kurang pergaulan. Tetapi siapa yang menyangka dibalik sikap pendiamnya Tyas justru berani menjadi pemakai narkoba. Awalnya sih coba-coba eh malah sekarang menjadi kecanduan. Jenis narkoba yang digunakan putau. Karena masih pelajar kondisi keuangan tidak memungkinkan, akhirnya Tyas menjadi pengedar. Alamak, mengerikan sekali bah!

Lain lagi cerita Bram mahasiswa tehnik universitas negeri di Makasar. Awalnya ia memakai heroin gara-gara pergaulan. Di kampusnya kalau tidak kekinian dijauhkan dari pergaulan. Termasuk urusan narkoba. Akhirnya Bram jadi candu, hidupnya tidak bisa lepas dari narkoba. Miris mahasiswa semester akhirnya terpaksa harus Drop Out ( DO ) dari kampusnya karena sering sakau dan jarang kuliah

Begitupun dengan seorang artis sinetron pria yang diciduk disebuah tempat karena pemakaian narkoba. Sayang sekali, padahal bintangnya sedang bersinar sebagai artis. Tidak hanya si artis tampan tetapi BNN memang sudah mengantongi sejumlah nama artis, pejabat yang terlibat narkoba

MengapaPublic Figure ?

Public figure baik artis maupun tokoh penting memang hidupnya seringkali menjadi bahan sorotan. Apa yang menjadi gerak-gerik mereka selalu terpantau. Bagi sebagian dari mereka merasa bahwa " narkoba " adalah lifestyle yang jika tidak diikuti akan dijauhkan dari pergaulan bahkan mereka bisa saja tidak mendapatkan project pekerjaan. Dari sekedar coba akhirnya candu tidak bisa lepas bahkan tidak sedikit yang pengedar juga

Saat ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM ) RI sedang gencar melakukan perang terhadap penyalahgunaan Obat, Narkotika , Psikotropika dan Zat Adiktif ( NAPZA )

ZatAdiktif adalah zat yang dikomsumsi seseorang dan membuat pemakainya kecanduan. Dampak dari zat adiktif ini adalah mempercepat proses tubuh seperti detak jantung,tekanan darah dan pernafasan. Zat adiktif bisa ditemukan pada tumbuh-tumbuhan seperti tembakau dan ganja maupun bahan adiktif sintesis. Memang di dunia kedokteran adiktif digunakan dokter untuk tindakan operasi misalnya, yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit.Tentunya dokter menyesuaikan dosisnya. Tetapi oleh orang sehat fungsi zat adiktif disalahgunakan

PSIKOTROPIKA ini juga jenis narkoba yang berbahaya dan sedang marak. Afetamin dan ekstasi merupakan contoh zatnya.Seperti dari  1 butir ekstasi bisa merubah kehidupan seseorang dari yang normal menjadi upnormal. Ekstasi membuat candu ,fly dan lupa diri

Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN)dan PuslitkesUI melalui survei Nasional Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba tahun 2014 menyebutkan bahwa Indonesia Darurat Narkoba 4.022.702    ( 2,18% ) masyarakat Indonesia menjadi pengguna narkotika dan sebanyak 91,3% adalah priadan sebanyak 60,7% pelajarSMU. Jumlah yang fantastik dan menyeramkan. Itu kejadian ditahun 2014. Bagaimana ditahun ini?! lebih mengerikan. Ada sekitar 5,1 juta orang Indonesia pengguna narkotika  dan sebanyak 15.000 jiwamelayang.Narkotika dan teman-temannya sulit diberantas. Dibasmi tumbuh lagi dan lagi. Untuk itu kita sebagai masyarakat HARUS dan WAJIB untuk memerangi Narkotika dan penyalahgunaan obat dan Napza

Pagi tadi, Minggu22 Oktober 2017bertempat di area Car Free Day Jl.Imam Bonjol, Jakarta Pusat hadir BPOM bersama Kepolisian RI ( POLRI ), perwakilan Badan Narkotika Nasional ( BNN ), Anggota Konggres Wanita ( KOWANI ),Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI ), pelajar SMU se-Jakarta, mahasiswa perguruan tinggi Farmasi dan tentu saja insan media baik cetak maupun elektronik

"Kegiatan yang kami lakukan hari ini merupakan rangkaian Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat yang telah dicanangkan oleh PresidenJokowi di Bumi Perkemahan Cibubur pada 3 Oktober lalu", ujar Kepala BPOM RI,ibu Penny Lukito ditengah ratusan pengunjung dengan dress code merah

Antusias masyarakat dalam Kampanye Tolak Penyalahgunaan Obat dan Napza begitu besar. Ini terbukti dengan poster dan dukungan dalam sosmed. Dengan #tolakpenyalahgunaanobat baik melalui twitter maupun instagram

Sumber foto : dokumen pribadi
Sumber foto : dokumen pribadi
Tidak hanya itu tetapi BPOM menghimbau masyarakat untuk smart dan jeli alias teliti sebelum membeli obat-obatan. Sekarang ini marak beredar obat palsu dan ilegal yang bebas dibeli dimana saja yang penting tahu fungsinya untuk obat apa dan instant sembuhnya.

Obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh produsen yang tidak sesuai/ tidak memiliki izin produksi.WHO mengkelompokkan obat palsu menjadi 5 kategori, yaitu:

  1. Obat tanpa zat aktif
  2. Obat dengan kandungan zat aktif yang kurang
  3. Obat dengan zat aktif berbeda
  4. Obat yang diproduksi menjiplak produksi milik pihak lain
  5. Obat dengan kadar zat aktif yang sama tetapi menggunakan label dengan nama produsen/ negata asal berbeda

Bahaya yang ditimbulkan oleh obat palsu / ilegal adalah reaksi tubuh. Bisa menyerang ginjal, jantung bahkan kematian. Untuk itu kita sebagai konsumen harus cerdas dan melakukan cek KLIK yaitu CekKemasan ( kemadan tidak rusak / bocor ), Label ( label dari obat harus ada ), IzinEdar ( BPOM akan memberikan izin edar tentunya setelah melewati serangkaian pemeriksaan ) dan Kadaluarsa ( tanggal berapa obat tersebut berakhir ) 

Sumber foto : BPOM
Sumber foto : BPOM
Ada hal lain lagi yang juga harus dicermati konsumen yaitu jangan membeli obat secara online.Obat bukan barang fashion yang bisa dibeli dan dipakai. Bahaya sekali jika kita membeli obat yang kita tidak tahu siapa produsennya, tanggal kadaluarsanya. Karena obat yang dibeli secara online umumnya tanpa resep dokter. Ini bahaya sekali bahkan bisa mengancam nyawa. Belilah obat sesuai dengan resep dokter dan di apotik yang memang terjaga keamanannya dari obat palsu maupun ilegal

Sumber foto : dokumen pribadi
Sumber foto : dokumen pribadi
Dan Kepala BPOM RI, ibu Penny Lukito berharap agar kelompok pelajar dan mahasiswa dapat menjadi Duta Tolak Penyalahgunaan Obat dan Napza. Dan kita, masyarakat ikut mendukungnya. Mari  kita bersama selamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan NAPZA (D/s )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun