“Memang boleh kak?”
“”Tentu boleh dong!Oh ya siapa namanya?”,tanya Jazz ramah
“Oh namaku Rama!”
“Nama yang keren,sekeren orangnya!”, puji Jazz.Entah mengapa saat itu Jazz seperti lepas kembali. Libidonya meningkat. Tiba-tiba rasa yang dulu sempat dikuburnya dalam-dalam kini hadir kembali. Pelan-pelan Jazz meraba tangan Rama, lembut sekali
“Kakak mengapa melakukan ini?”
“Kakak mencintaimu sejak pandangan pertama!”
“Tapi kakak’kan punya keluarga bagaimana kalo keluarga kakak tahu?”
“Jangan sampai tahu,kita back street saja!Yang penting kamu bisa jaga rahasia ini,aku akan bantu kamu jadi artis terkenal”,janji Jazz
Hubungan terlarang Jazz dan Rama berjalan mulus tidak tercium wartawan dan juga Helda, istri Jazz. Namun apa yang membuat Rama akhirnya berubah pikiran. Jazz tidak menepati janji menjadikan dia artis bahkan transferan bulanan sudah mulai seret
“Kakak bagaimana janjinya, kapan aku dijadikan artis?”,tagih Rama
“Sabar!kakak lagi sibuk”