Stand Up Komedi dan Komunitas yang Makin Besar
Semakin moncernya profesi komika atau stand up comedy an membuat komunitas ini terus berkembang. Menguti dari wikipedia, jumlah anggota komunitas ini sudah lebih dari ratusan. Tidak jarang, tren acara korporasi saat ini selalu mendatangkan komika untuk menjadi line up acara mereka. Yang lebih mencengangkan, kabarnya komika ada yang mendapat bayaran hingga delapan puluh lima juta rupiah dalam 10 menit penampilannya. Siapa dia, tentu masih hanya tebak-tebakan.
Hingga saat ini sudah banyak komunitas-komunitas stand up comedy yang berdiri di seluruh penjuru Indonesia dari Sabang hingga Merauke, jumlahnya diperkirakan sudah mencapai ratusan lebih. Komunitas tersebut mulai dari tingkat kabupaten/ kota hingga masuk ke instansi-instansi seperti perusahaan, universitas, dan sekolah. Untuk memudahkan dalam pengawasan perkembangannya, Standupindo membagi komunitas-komunitas tersebut ke dalam enam regional utama. Wilayahnya terbagi menjadi :
- Regional Sumatra
- Regional Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten
- Regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
- Regional Jawa Timur dan Bali
- Regional Nusa Tenggara
- Regional Kalimantan
- Regional Sulawesi, Maluku, dan Papua
Profesi komika dan tentunya perannya untuk menjadi katarsis bagi diri saya mengingatkan kembali peran profesi yang seharusnya memang membebaskan dan tidak perlu resmi-resmian. Profesi saat ini memang bisa dari hal apapun, dan komika menjawab itu semua manakala kebebasan berpikir dan berkata yang masih dalam koridor tanggung jawab dapat menjadi pegangan sebagai mata pencaharian hidup.
Pram berujar, "Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H