Mengenal sebab atau asal usul bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya bisa dibagi oleh satu dan bilangan itu sendiri. Atau bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki 2 faktor. Apa yang dimaksud dengan faktor bilangan? Faktor bilangan adalah bilangan yang bisa menjadi sebab pembentuk / adanya bilang itu. Berikut adalah ilustrasinya
Sebelum saya membuat ilustrasi tentang faktor pembentukkan bilang, kita perlu memahami tentang sistem operasi bilangan. Ini sudah pernah saya tulis di artikel saya yang berjudul "Mengenal Sistem Operasi" atau "Mengenal Makna Sistem Operasi Bilangan". Baik singkat saja tentang sistem operasi bilangan, dalam sistem operasi bilangan ada, perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Perkalian adalah sebab yang mengakibatkan jumlah (Penjumlahan) itu ada. Perkalian berpasangan dengan Pembagian, sedangkan Penjumlahan berpasangan dengan Pengurangan. Oleh karena itu setiap operasi bilangan urutan pengoperasiannya pasti perkalian dulu, kemudian pembagian, lalu penjumlahan dan terakhir pengurangan. Adanya pasang-pasangan, "Sebab-Akhibat, Perkalian-Pembagian, Penjumlahan-Pengurangan", adalah sesusai dengan sifat yang mengikat mahluk (ciptaan). Hal ini seperti yang saya jelaskan pada artikel tentang "makna angka satu (1) sampai dengan sepuluh (10)".
Gambar hubungan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan.
Kali dan bagi adalah sebab, jumlah dan kurang adalah akibat. Kali adalah pertemuan / penyatuan, Bagi adalah perpisahan / penguraian. Kali berpasangan dengan bagi, begitupula jumlah berpasangan dengan kurang.
Mari kita mulai ilustrasinya. Untuk ilustrasi kita akan menggunakan bilangan dari satu sampai dengan sepuluh.
Satu (1)
1 = 1, 1 = 1 X 1, 1 = 1 : 1, maka tidak ada faktor pembentuk dari angka satu. Satu ya satu itu sendiri, satu tidak berasal dari bilangan manapun, tidak ada bilangan lain yang mampu membentuk satu. Karena itu satu itulah Tuhan, Dialah sang pencipta, Dia ada dan karena itu pula semesta ini ada. Kita tidak bisa mengatakan bahwa faktor adanya satu ya satu. Menurut saya, satu ya satu tanpa sebab, tanpa alasan, tanpa faktor lain. Dia ada, dan memang sudah ada, tetapi dalam bahasa matematika simbol, bolehlah kita berdamai, berkompromi bahwa faktor dari satu ya satu. Meskipun secara bahasa komunikasi rasanya aneh.
Dua (2)