Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Makna Angka dan Sistem Operasi Bilangan

6 Juni 2021   15:02 Diperbarui: 6 Juni 2021   15:21 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka enam (6)

Angka enam adalah waktu atau masa. Dengan adanya siklus dari bentuk zat maka disitu munculnya waktu reaksi perubahan bentuk zat. Atau waktu yang dibutuhkan untuk siklus dari setiap bentuk zat. Waktu ini seperti spiral dan terus bergerak maju. Pagi hari ini adalah pagi yang ada di depan pagi kemarin dan ada di belakang pagi besok. Dan tidak ada reaksi pembalik dari waktu. Karena penguasa waktu yaitu Allah subhanahu wa ta’ala saja yang bisa melakukannya.

Angka tujuh (7)

Angka tujuh melambangkan tingkatan, setelah tiga bentuk zat bersiklus sampai membutuhkan waktu dalam siklusnya itu, maka hasil dari siklus tersebut ada tujuh tingkat. Ada tujuh tingkat lapis langit, ada tujuh tingkat lapis bumi. Dan diera modern ini ada tingkatan-tingkatan dari sebuah proses. Angka tujuh melambangkan tingkat sempurna dari proses ada tujuh tingkat walaupun kejadian di alam ada proses yang menghasilkan tingkatan kurang dari tujuh atau bisa lebih dari tujuh.

Angka delapan (8)

Angka delapan melambangkan kelengkapan dari semua hasil yang ada setelah proses sebelumnya. Angka delapan melambangkan bumi dengan segala isinya dan langit dengan segala hiasanya. Di bumi sudah ada, tumbuhan, hewan, air, udara, tanah. Di langit sudah ada bintang, planet, meteor, komet, tata surya, galaksi dan sebagainya.

Angka sembilan (9)

Angka sembilan melambangkan manusia, penduduk terakhir bumi. Manusia adalah mahluk Allah subhanahu wa ta’ala yang diberi hak untuk merubah semua yang telah ada di bumi sesuai dengan kebutuhannya. Manusia hidup dengan banyak batasan, badannya berbentuk padatan tetapi tetap membutuhkan cairan dan gas. Tapi manusia diberi bekal akal untuk membuat sesuatu untuk mengakali atau mensiasati keterbatasannya. Manusia dengan rasa, karsa, daya dan cipta bisa merubah bumi atau apa yang ada di bumi sebelum dirubah menjadi sesuai keinginannya. Manusia bisa membuat siklus-siklus baru untuk membuat benda-benda baru sesuai dengan keinginannya.

Angka sepuluh (10)

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Untuk lebih memahami angka sepuluh, perhatikan gambar ini, dalam gambar ini angka satu sampai angka sepuluh disusun melingkat berlawanan dengan arah jarum jam, atau sesuai dengan kaidah tangan kanan gaya Lorentz. Dari gambar kita bisa tahu bahwa setelah angka satu sampai dengan sembilan, kemudian kita dapati angka nol dulu yang kita temui sebelum satu. Hal yang perlu kita rubah adalah pendapat bahwa sebelum angka nol itu berarti kosong atau tidak ada, mari kita rubah makna itu menjadi nol itu adalah kematian. Dari sini kita bisa tahu bahwa setelah kematian itu baru kembali ke satu yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Cara pandang ini sesuai dengan kenyataan siklus alam yang ada. Bahwa suatu benda atau mahluk pasti terikat oleh siklus bentuk zat padat, cair dan gas. Dan untuk berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya harus melalui proses kematian. Dan syarat semua yang ada di semesta ini ada adalah dimulai dari ada dulu. Toples kosong yang tertutup rapat selamanya akan tetap kosong, ini berarti bahwa tidak mungkin semua yang ada ini dimulai dari tidak ada (kosong atau nol). Semuanya harus dimulai dari ada. Semua mahluk hidup berasal dari mahluk hidup. Lalu siapa yang memulai semua ini jika sebelumnya semuanya belum ada. Mungkinkah semua dimulai dari ledakan gas, kemudian memadat dan mencair? Adakah semua bentuk zat itu bisa menjadi hidup dengan sendirinya? Bisakah semua bentuk zat itu kemudian menjadi mikroorganisme, kemudian seiring waktu berubah dan semakin menyesuaikan dengan alam? Jawabannya “TIDAK” tanah dibiarkan sampai kapanpun akan tetap tanah, begitu pula air dan udara. Satu-satunya alasan kenapa semua itu ada ya hanya karena Tuhan Allah subhanahu wa ta’ala. Dialah Tuhan yang Awal yang memulai segala sesuatu, Dia Juga Tuhan yang Akhir tempat kembalinya segala sesuatu. Itulah siklus sesuai dengan susunan dalam gambar itu.

Selanjutnya mari kita tinjau lagi sistem operasi bilangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun