Mas Kus    : "Seperti itu manusia bisa dikatakan pencipta atau penemu Kal!"
Akal       : "Yang lebih tepatnya adalah penemu, karena logam dalam bentuk biji logam atau pun bahan yang lain sudah ada di bumi ini, manusia hanya menemukannya dan memurnikannya kemudian diubah dan dimanimuplasi untuk bahan tadi bekerja sesuai dengan keinginannya."
Akal       : "Pencipta hanya untuk sesuatu yang meng-ada-kan bahan baku itu semua."
Mas Kus    : "Jadi Sang Pencipta itu benar-benar ada?"
Akal       : "Ya!"
Mas Kus    : "Dari siklus logamnya, dari batu / pasir / tanah, lalu dimurnikan jadi biji logam, lalu dijadikan resistor, transistor, mikrocip, kemudian dirangkai menjadi smartphone, smartphone rusak dibuang karaten kembali ke tanah."
Akal       : "Tidak ada dalam siklus itu menjadi manusia dengan akalnya. Tapi manusia terlibat di semua tahap perubahannya."
Mas Kus    : "Iya, tidak mungkin melihat pencipta masuk dalam siklus ciptaanya. Analoginya ngono Kal!"
Mas Kus    : "Tapi sang pencipta terlibat disemua proses itu dan tidak terlihat di situ atau menjadi bagian dari siklus itu."
Akal       : "Dengan adanya smartphone itu menjadi bukti bahwa akal itu ada, dan jika kita mau jujur bahwa akal itu tidak bisa digambar, didengar, dicium, diraba atupun dirasa."
Mas Kus    : "Dan smartphone, menjadi bukti bahwa akal itu ada adalah benar. Tetapi smartphone bukanlah gambar atau wujud dari akal. Hanya sebagai bukti bahwa akal itu ada. Karena sebelum smartphone sudah ada rumah, jembatan, jalan, pesawat, komputer dan tidak ada satupun yang merupakan wujud dari akal. Hanya bukti bahwa akal itu ada."