Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Makna Angka 1 Sampai dengan 10

15 Desember 2020   00:17 Diperbarui: 26 April 2021   11:26 35546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna angka. | pexels

Kita hanya diizinkan memerankan satu, laki-laki saja, atau perempuan saja. Kita tidak bisa memerankan kedua-duanya. Dan itu semua adalah bukti bahwa kita adalah hanya sekedar mahluk ciptaan.

Jasad kita adalah penjara / sangkar / kurungan diri kita. Laki-laki atau perempuan adalah peran atau fungsi yang harus kita jalankan yang menjadi kesatuan dengan jasad kita. "Jika kamu merasa terpenjara dalam wadah yang salah, maka coba pikirkan lagi.

Aku juga seperti itu sama-sama terpenjara. Tapi sikapku adalah menerima, lalu mencoba untuk menikmati dan setelah saya coba rasanya enak itu! Saya terima dan saya jalankan peran itu sebaik-baiknya, jika dapat grammy award itu hanyalah hadiah saja, bisa menikmati peran itu saja bagiku sudah hadiah yang luar biasa.

Kita sebagai manusia juga dibekali dengan lima indra untuk bisa mengenali tanda-tanda Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui hasil ciptaannya. Kemampuan indra kita juga dibatasi supaya kita bisa menikmati ciptaannya yang lain.

Misalkan mata kita hanya bisa mengenali cahaya yang tampak saja, mata kita tidak mampu melihat cahaya sinar ultraviolet, belum lagi sinar-X, sinar gama, Alfa, Beta, itu baru sinar yang mampu kita kenali dengan alat bantu. Belum yang jenis sinar yang lain yang belum manusia ketahui. Itu baru mata, belum telinga, hidung, mulut dan kulit.

Itupun baru sinar, belum lagi batas kemampuan melihat besar kecilnya benda. Bagaimana jika mata kita mampu melihat partikel yang sangkat kecil, apakah mungkin kita bisa tidur jika kita mampu melihat virus-virus, bakteri melayang-layang di udara.

Kita juga dibatasi oleh waktu dalam memerankan peran kita. Masak dalam satu episode drama hanya kamu saja yang main, gantianlah yang lain juga pingin tampil kali.

Kita juga dibatasi oleh langit sampai tingkat tujuh, yang mana batas langit tingkat satu saja kita belum tahu. Untuk apa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengurung kita dengan langit yang jauhnya triliunan km tahun cahaya hanya untuk manusia kecil yang tinggal di bumi?

Adakah kemungkinan manusia bisa menggapai batas itu layaknya burung dalam sangkar? Ataukah Allah Subhanahu wa Ta'ala menyimpan semua kemungkinan di langit-langit itu?

Bagi saya itu tidaklah terlalu penting untuk diketahui. Lek jare aku, seng penting aku nglakokne lakonku, sak isoku seng paling apik iki cukup gawe aku!

Dan yang paling penting adalah kita juga dibekali dengan kehendak, yang mana kehendak ini ada dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya kita adalah mahluk yang otonom, jika Bahasa computer sudah AI (artificial intelligent). Dengan kehendak itu kita bebas mau apa saja di bumi Allah Subhanahu wa Ta'ala ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun