Mohon tunggu...
Deniya Puspitariani
Deniya Puspitariani Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Saya merupakan salah satu gru sekolah dasar yang hobi berolahraga. Selain itu berkativitas secara sosial dan public speaking juga saya minati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Kelas

10 Desember 2022   11:10 Diperbarui: 10 Desember 2022   11:21 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

IMPLEMENTATION OF ROLE PLAYING LEARNING MODELS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IN SOCIAL SCIENCE SUBJECTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 

 

Deniya Puspitariani, S.Pd

Guru Kelas 5 SDIT Ar-Rahmah

deniyapus@gmail.com

PENDAHULUAN

Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi pada diri seseorang dalam kehidupannya baik berupa pengetahuan maupun pengalaman. Belajar dalam pelaksanaan kegiatannya terutama dalam kegiatan belajar di sekolah seringkali mengalami berbagai macam permasalahan. Mulai dari masalah pada prosesnya maupun pada hasilnya. Faktor penyebab terjadinya permaslahan tersebut sangatlah beragam, seperti pada penggunaan metode, strategi, media, model ataupun faktor lain.

Pra penelitian dilakukan disalah satu sekolah yang berada di Kabupaten Bogor, yaitu SDIT Ar-Rahmah Islamic School. Kurikulum yang digunakan pada kelas V yaitu KTSP. Terdapat sepuluh mata pelajaran yang diajarkan, terdiri dari mata pelajaran utama dan muatan lokal. Diantara mata pelajaran yang diajarkan dikelas V ternyata perolehan hasil belajar pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 yang terendah adalah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dengan KKM 60 dan nilai rata-rata yang diperoleh 68,33. Jumlah siswa pada kelas V sebanyak 21 siswa, sebanyak 7 siswa yang mencapai KKM dengan persentase sebesar 33.33% dan sebanyak 14 siswa yang belum mencapai KKM sebesar 66.67%. Berdasarkan diskusi dengan guru kelas V SDIT Ar-Rahmah Islamic School, maka peneliti mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di kelas V semester genap pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Berbagai masalah dapat terlihat selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, diantaranya guru kurang melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung, metode, media dan model yang digunakan kurang menarik minat siswa dalam belajar sehingga siswa lebih banyak mencatat materi yang diajarkan, dan siswa kurang memperhatikan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pra penelitian dan pengumpulan data hasil belajar siswa, diadakan diskusi antara peneliti dan guru kelas pada hari Selasa 05 Desember 2020 dalam rangka meningkatkan kualitas dan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V di SDIT Ar-Rahmah Islamic School. Hasil yang diperoleh dari diskusi yaitu penelitian berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Melihat hal tersebut, maka perlu adanya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk peningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya menciptakan situas belajar yang aktif dengan menerapkan model pemebelajaran roleplaying. Penerapan model pembelajaran role playing sangat sesuai untuk diterapan pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial terutama pada pokok pembahasan tentang menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapan kemerdekaan Indonesia. Dengan penerapan model pembelajaran ini siswa berperan aktif dan berfikir kreatif serta imajinatif. Sehingga suasa belajar menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

METODE

Penelitian ini dengan menggunakan prosedur penelitin tindakan kelas, yang menggunakan bentuk satu siklus dengan model Kurt Lewin (1946) terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Perencanaan tindakan (planning), 2) Pelaksanaan tindakan (acting), 3) Obsevasi (observing) dan 4) Refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dan observasi. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemiss Taggart. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskripsi kuantitatif dan deskripsi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 14 siswa, terdiridari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.

 

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian siklus i, maka diperoleh data hasil belajar aspek pengetahuan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Data tersebut dijelaskan sebagai berikut:

  • Deskripsi Data Hasil Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 April 2020. Alokasi waktu 35x2 menit yaitu 70 menit yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu deskripsi  perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui model pemebalajaran role playing dimulai dengan kegiatan awal yaitu mengucapkan salam, mengkondisikan siswa dalam persiapan kegiatan belajar mengajar,dilanutkan berdoa bersama, memeriksa kehadiran siswa, memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian memotivasi siswa.

Adapun deskripsi ketiga jenis data hasil penelitian siklus I yang telah dianalisis sebagai berikut :

  • Data hasil pengamatan penilaian prses pembelajaran siklus I
  • Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua kolabolator terhadap pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada siklus I. Data hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran tersebut diperoleh data sebagai berikut :
  • Tabel 4.4 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I


    • Pada tabel 4.4 Pembelajaran pada siklus I dengan nilai rata-rata 76,25 dengan interpretasi baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kolabolator I yang memebrikan nilai 75 dan kolabolator II yang memberikan nilai 77,8 dengan interpretasi baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram histogram 4.1 sebagai berikut :

    • 4.1 Diagram Batang
  • Hasil Penelitian Proses Pembelajaran Siklus I

    • Data hasil observasi perilaku siswa pada siklus I
    • Selain proses pembelajaran observer juga melakukan pengamatan terhadap prilaku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Penilaian prilaku siswa meliputi jujur, percaya diri dan tanggung jawab. Hasil perubahan perilaku siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :
    • Tabel 4.5 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Siklus I
      • Kelompok
      • Kolabolator
      • Skor Total
      • Rata-rata
      • Interpretasi
      • 1
      • 2
      • 1
      • 78.67
      • 76

      154.67

      77.335

      • Baik
      • 2
      • 76.4
      • 77.73

      154.13

      77.065

      Baik

      • 3
      • 74.67
      • 73.33

      148

      74

      Baik

      • 4
      • 74.67
      • 76

      150.67

      75.335

      Baik

      • 5
      • 77.33
      • 76

      153.33

      76.665

      Baik

      • Jumlah
      • 381.74
      • 379.06

      760.8

      380.4


      • Rata-rata
      • 77.33
      • 75.81

      152.16

      76.08

      • Baik

      • Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan perilaku siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 76,08. Hal ini berarti perilaku siswa pada kategori B (Baik). Kelompok 1 mendapatkan nilai rata-rata 77,33; kelompok 2 dengan nilai rata-rata77,06; kelompok 3 dengan nilai rata-rata 74; kelompok 4 dengan nilai rata-rata nilai 75,33; dan kelompok 5 dengan rata-rata nilai 76.65. Untuk lebih lebih jelas mengenai perubahan perilaku siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah pada saat proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 Diagram Batang di bawah ini :
      • Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Penilaian Perilaku Siswa Siklus I

         

        Berdasarkan diagram batang 4.2 dapat diketahui bahwa kelompok 1 memperoleh nilai perubahan perilaku tertinggi dengan nilai rata-rata 77,335 dengan kualifikasi baik.  Sedangkan perubahan perilaku terendah terdapat pada kelompok 3 dengan nilai rata-rata 74 dengan kualifikasi baik. Walaupun demikian diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran berikutnya agar siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran dan perubahan perilaku siswa semakin baik.

        • Data Hasil Belajar
        • Penilain tes siklus I dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi pembelajaran Mendeskripsikan peranan dan jasa tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Role Playing. Penilaian ini diikuti oleh 27 siswa. Diperoleh data hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran siklus I sebagai berikut:
        • Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Aspek Pengetahuan

          •        Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukan dari 27 siswa terdapat 15 siswa atau 56 % yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 12 siswa atau 44 % belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa nilai siswa atau ketuntasan siswa pada subtema bangga terhadap daerah tempat tinggalku masih rendah atau masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Berdasarkan deskripsi tabel di atas dapat di buatkan diagram histogram ketuntasan hasil belajar tes refleksi awal yaitu sebagai berikut:
          • Gambar 4.3

            Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I


          • Gambar 4.3 menunjukan dari 27 siswa terdapat 15 siswa atau 56 % yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 12 siswa atau 44 % belum tuntas.. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan pada tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan aturan perhitungan Strugess, sebagai berikut:

            • Range (R) = nilai tertinggi -- nilai terendah = 81 -- 43 = 38
            • Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 (log 27) = 1 + 3,3 (1,431)
            • = 1 + 4,7223
            • = 5,7223 = dibulatkan menjadi 6.
            • Panjang kelas (P) = R : K = 44 : 6 = 7,33 dibulatkan menjadi 7
          • Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Hasil Hasil Belajar  Siswa Siklus I

            • Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa dari 27 siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah yang berada pada interval 43 - 49 sebanyak 6 siswa, pada interval 50 -- 56 sebanyak 3 siswa, pada interval 57 -- 63 sebanyak 6 siswa, pada interval 64 -- 70 sebanyak 4 siswa, pada interval 71 - 77 sebanya 5 siswa, pada interval 78 - 84 sebanyak 3. Hal ini menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian minimal 80%. Oleh karena itu, harus dilanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus II
            • Distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada siklus I di atas dapat diperjelas melalui diagram histogram berikut ini :

            • Gambar 4.4 Diagram Histogram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
          • Dari gambar diatas menunjukan bahwa nilai hasil belajar siswa paling banyak menyebar pada batas 42,5 -- 49,5 dan 56,5 -- 63,5 dengan jumlah siswa 6 orang dengan masing-masing persentase sebesar 22%. Untuk mengetahui presentase data hasil belajar diatas pada siklus I dapat dilihat diagram lingkaran (piechart) sebagai berikut:

            Gambar 4.5 Diagram Lingkaran (Piechart) Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

            • Berdasarkan gambar 4.5 Diagram lingkaran di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dengan Presentase terbesar berada pada interval 42,5 -- 49,5 dan 56,5 -- 63,5 dengan jumlah siswa 6 orang dengan masing-masing persentase sebesar 22%.sedangkan yang paling sedikit 50- 56 dan 78 -- 84 dengan presentase masing-masing sebesar 11%.
            • Refleksi Siklus I
            • Setelah melaksanakan tindakan kelas, peneliti dan kolaborator membuat rekomendasi bahwa peneliti perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya, yaitu siklus II guna meningkatkan kualitas ketercapaian. Hasil belajar siklus I masih ada 12 orang siswa yang belum tuntas atau 44% dan 15 orang siswa atau 56% sudah tuntas. Dari hasil pengamatan tim kolaborator disebutkan masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah KKM = 60 yang telah ditetapkan oleh sekolah dan belum indikator pencapaian minimal 80%.  Adapun yang perlu diperbaiki sebagai berikut:
            • Guru perlu memberikan apersepsi lebih jelas guna memotivasi siswa, sehingga siswa dapat memahami materi yang akan disampaikan oleh guru.
            • Guru perlu berkomunikasi lebih baik lagi dengan melakukan pendekatan dengan siswa agar siswa berani mengungkapkan pengetahuan siswa lebih jauh lagi.
            • Guru perlu mengaitkan materi dengan realita kehidupan siswa.
            • Guru perlu memberikan penguatan terhadap materi yang telah disampaikan, agar siswa lebih yakin dengan penjelasan yang telah disampaikan.
            • Guru harus menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
            • Guru perlu memberikan arahan yang lebih jelas mengenai naskah yang akan diperankan oleh siswa, sehingga siswa dapat dengan baik memerankan tokoh-tokoh dalam naskah yang dimainkan.
          • Berdasarkan hasil refleksi penelitian tindakan kelas siklus I pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Mendeskripsikan Perjuangan Para Tokoh Pahlawan Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia  melalui model pembelajaran kooperatif Role Playing dinyatakan belum berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan pada siklus II.

            Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II

            • Deskripsi Data Hasil Siklus II
          • Pada pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 April 2020. Alokasi waktu 35x2 menit yaitu 70 menit yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu deskripsi  perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui model pemebalajaran role playing dimulai dengan kegiatan awal yaitu mengucapkan salam, mengkondisikan siswa dalam persiapan kegiatan belajar mengajar,dilanutkan berdoa bersama, memeriksa kehadiran siswa, memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian memotivasi siswa.

            Pada dasarnya observasi siklus II sama dengan observasi pada tindakan sebelumnya yaitu mengamati proses belajar dan perubahan aktivitas siswa yang berhubungan dengan hasil tes pada akhir pembelajaran. Perubahan aktivitas siswa dan hasil tes dapat dilihat sebagai berikut :

            • Data hasil pengamatan penilaian prses pembelajaran siklus II
            • Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua kolabolator terhadap pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada siklus II. Data hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran tersebut diperoleh data sebagai berikut :
            • Tabel 4.8 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Siklus II


              • Pada tabel 4.8 Pembelajaran pada siklus I dengan nilai rata-rata 86.53 dengan interpretasi baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kolabolator I yang memebrikan nilai 85.57 dan kolabolator II yang memberikan nilai 87.5 dengan interpretasi baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram histogram 4.6 sebagai berikut :

              • 4.6 Diagram Batang
              • Hasil Penelitian Proses Pembelajaran Siklus II
              • Data hasil observasi perilaku siswa pada siklus II
              • Selain proses pembelajaran observer juga melakukan pengamatan terhadap prilaku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Penilaian prilaku siswa meliputi jujur, percaya diri dan tanggung jawab. Hasil perubahan perilaku siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :




              • Tabel 4.9 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Siklus II
                • Kelompok
                • Kolabolator
                • Skor Total
                • Rata-rata
                • Interpretasi
                • 1
                • 2
                • 1

                82

                80.67

                162.67

                81.335

                Baik

                • 2

                85.8

                82

                167.8

                83.9

                Baik

                • 3

                78.67

                77.33

                156

                78

                Baik

                • 4

                74.67

                82.67

                157.34

                78.67

                Baik

                • 5

                80

                78.67

                158.67

                79.335

                Baik

                • Jumlah

                401.14

                401.34

                802.48

                401.24

                • Rata-rata

                80.228

                80.268

                160.496

                80.248

                Baik


                • Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan perilaku siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar . Hal ini berarti perilaku siswa pada kategori B (Baik). Kelompok 1 mendapatkan nilai rata-rata 81,335; kelompok 2 dengan nilai rata-rata 83,9; kelompok 3 dengan nilai rata-rata 78; kelompok 4 dengan nilai rata-rata nilai 78,67; dan kelompok 5 dengan rata-rata nilai 79,335. Untuk lebih lebih jelas mengenai perubahan perilaku siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah pada saat proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7 Diagram Batang di bawah ini :
                • Gambar 4.7 Diagram Batang Hasil Penilaian Perilaku Siswa Siklus II

                   

                  Berdasarkan diagram batang 4.7 dapat diketahui bahwa kelompok 2 memperoleh nilai perubahan perilaku tertinggi dengan nilai rata-rata 83.9 dengan kualifikasi baik.  Sedangkan perubahan perilaku terendah terdapat pada kelompok 3 dengan nilai rata-rata 78 dengan kualifikasi baik. Walaupun demikian diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran berikutnya agar siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran dan perubahan perilaku siswa semakin baik.

                  • Data Hasil Belajar
                  • Penilain tes siklus II dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi pembelajaran Menyebutkan contoh peranan dan jasa tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Role Playing. Penilaian ini diikuti oleh 27 siswa. Diperoleh data hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai berikut:
                  • Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Aspek Pengetahuan

                    •        Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukan dari 27 siswa terdapat 21 siswa atau 78% yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 6 siswa atau 22% belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa nilai siswa atau ketuntasan siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial sudah mulai meningkat dari siklus sebelumnya yaitu 15 siswa atau 54% telah tuntas mencapai KKM dan hanya 12 siswa atau 44% yang belum mencapai kireteria minimal (KKM) yaitu 60. Berdasarkan deskripsi tabel di atas dapat di buatkan diagram histogram ketuntasan hasil belajar pada siklus II yaitu sebagai berikut:
                    • Gambar 4.8

                      Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II


                    • Gambar 4.8 menunjukan dari 27 siswa terdapat 21 siswa atau 78 % yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 6 siswa atau 22 % belum tuntas.. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan pada tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan aturan perhitungan Strugess, sebagai berikut:

                      • Range (R) = nilai tertinggi -- nilai terendah = 95 -- 50 = 45
                      • Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 (log 27) = 1 + 3,3 (1,431)
                      • = 1 + 4,7223
                      • = 5,7223 = dibulatkan menjadi 6.
                      • Panjang kelas (P) = R : K = 45 : 6 = 7,5 dibulatkan menjadi 8
                    • Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Hasil Hasil Belajar  Siswa Siklus I

                      • Tabel 4.11 di atas menunjukan bahwa dari 27 siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah yang berada pada interval 45 - 52 sebanyak 3 siswa, pada interval 53 -- 60 sebanyak 4 siswa, pada interval 61 -- 68 sebanyak 2 siswa, pada interval 69 -- 76 sebanyak 4 siswa, pada interval 77 - 84 sebanya 5 siswa, pada interval 85 - 92 sebanyak 6 dan 93 -- 100 sebanyak 3 siswa. Hal ini menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian minimal 80%. Oleh karena itu, harus dilanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus II
                      • Distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada siklus I di atas dapat diperjelas melalui diagram histogram berikut ini :

                      • Gambar 4.9 Diagram Histogram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
                    • Dari gambar diatas menunjukan bahwa nilai hasil belajar siswa paling banyak menyebar pada batas 84,5 -- 92,5 dengan jumlah siswa 6 orang dengan persentase sebesar 22%. Untuk mengetahui presentase data hasil belajar diatas pada siklus I dapat dilihat diagram lingkaran (piechart) sebagai berikut:

                      Gambar 4.10 Diagram Lingkaran (Piechart) Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II

                      • Berdasarkan gambar 4.10 Diagram lingkaran di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dengan Presentase terbesar berada pada interval 84,5 -- 92,5 dengan persentase sebesar 22%. Sedangkan yang paling sedikit 61- 68 dengan presentase sebesar 7%.
                      • Refleksi Siklus II
                      • Setelah melaksanakan tindakan kelas, peneliti dan kolaborator membuat rekomendasi bahwa peneliti perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya, yaitu siklus II guna meningkatkan kualitas ketercapaian. Hasil belajar siklus I masih ada 6 orang siswa yang belum tuntas atau 22% dan 21 orang siswa atau 78% sudah tuntas. Dari hasil pengamatan tim kolaborator disebutkan masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah KKM = 60 yang telah ditetapkan oleh sekolah dan belum indikator pencapaian minimal 80%.  Adapun yang perlu diperbaiki sebagai berikut:
                      • Guru perlu berkomunikasi lebih baik lagi dengan melakukan pendekatan dengan siswa agar siswa berani mengungkapkan pengetahuan siswa lebih jauh lagi.
                      • Guru perlu mengaitkan materi dengan realita kehidupan siswa.
                      • Guru perlu memberikan penguatan terhadap materi yang telah disampaikan, agar siswa lebih yakin dengan penjelasan yang telah disampaikan.
                      • Guru harus menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
                      • Guru perlu memberikan arahan yang lebih jelas mengenai naskah yang akan diperankan oleh siswa, sehingga siswa dapat dengan baik memerankan tokoh-tokoh dalam naskah yang dimainkan.
                    • Berdasarkan hasil refleksi penelitian tindakan kelas siklus I pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Memberikan Contoh Peran Perjuangan Para Tokoh Pahlawan Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia  melalui model pembelajaran kooperatif Role Playing dinyatakan belum berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan pada siklus III.

                      Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus III

                      Deskripsi Data Hasil Siklus III

                      Pada pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 April 2020. Alokasi waktu 35x2 menit yaitu 70 menit yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu menauladani sikap perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui model pemebalajaran role playing dimulai dengan kegiatan awal yaitu mengucapkan salam, mengkondisikan siswa dalam persiapan kegiatan belajar mengajar,dilanutkan berdoa bersama, memeriksa kehadiran siswa, memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian memotivasi siswa.

                      Pada dasarnya observasi siklus III sama dengan observasi pada tindakan sebelumnya yaitu mengamati proses belajar dan perubahan aktivitas siswa yang berhubungan dengan hasil tes pada akhir pembelajaran. Perubahan aktivitas siswa dan hasil tes dapat dilihat sebagai berikut :

                      Data hasil pengamatan penilaian prses pembelajaran siklus III

                      • Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua kolabolator terhadap pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada siklus III. Data hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran tersebut diperoleh data sebagai berikut :
                      • Tabel 4.12 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Siklus III


                        • Pada tabel 4.12 Pembelajaran pada siklus III dengan nilai rata-rata 91,34 dengan interpretasi baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kolabolator I yang memberikan nilai 91,34 dan kolabolator II yang memberikan nilai 91,34 dengan interpretasi baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram histogram 4.11 sebagai berikut :

                        • 4.11 Diagram Batang
                        • Hasil Penelitian Proses Pembelajaran Siklus III
                      • Data hasil observasi perilaku siswa pada siklus III

                        • Selain proses pembelajaran observer juga melakukan pengamatan terhadap prilaku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Penilaian prilaku siswa meliputi jujur, percaya diri dan tanggung jawab. Hasil perubahan perilaku siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi Menauladani Sikap Para Tokoh Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini :






                        • Tabel 4.13 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Siklus III
                          • Kelompok
                          • Kolabolator
                          • Skor Total
                          • Rata-rata
                          • Interpretasi
                          • 1
                          • 2
                          • 1

                          88.67

                          88.67

                          177.34

                          88.67

                          Sangat Baik

                          • 2

                          86.67

                          87.73

                          174.4

                          87.2

                          Sangat Baik

                          • 3

                          88

                          89.33

                          177.33

                          88.665

                          Sangat Baik

                          • 4

                          88

                          88

                          176

                          88

                          Sangat Baik

                          • 5

                          88

                          90.67

                          178.67

                          89.335

                          Sangat Baik

                          • Jumlah

                          439.34

                          444.4

                          883.74

                          441.87

                          • Rata-rata

                          87.868

                          88.88

                          176.75

                          88.374

                          Sangat Baik


                          • Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan perilaku siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,374. Hal ini berarti perilaku siswa pada kategori A (Sangat Baik). Kelompok 1 mendapatkan nilai rata-rata 88,67; kelompok 2 dengan nilai rata-rata 87,2; kelompok 3 dengan nilai rata-rata 88,665; kelompok 4 dengan nilai rata-rata nilai 88; dan kelompok 5 dengan rata-rata nilai 89,335. Untuk lebih lebih jelas mengenai perubahan perilaku siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah pada saat proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.12 Diagram Batang di bawah ini :
                          • Gambar 4.12 Diagram Batang Hasil Penilaian Perilaku Siswa Siklus III

                             

                            Berdasarkan diagram batang 4.12 dapat diketahui bahwa kelompok 5 memperoleh nilai perubahan perilaku tertinggi dengan nilai rata-rata 89.335 dengan kualifikasi sangat baik.  Sedangkan perubahan perilaku terendah terdapat pada kelompok 2 dengan nilai rata-rata 87,2 dengan kualifikasi sangat baik.

                            Data Hasil Belajar

                            • Penilain tes siklus III dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi pembelajaran Menyebutkan contoh peranan dan jasa tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Role Playing. Penilaian ini diikuti oleh 27 siswa. Diperoleh data hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai berikut:
                            • Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III Aspek Pengetahuan

                              •        Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukan dari 27 siswa terdapat 25 siswa atau 93% yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 2 siswa atau 7% belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa nilai siswa atau ketuntasan siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial sudah mulai meningkat dari siklus sebelumnya yaitu 21 siswa atau 78% telah tuntah mencapai KKM dan hanya 6 siswa yang belum mencapai kireteria minimal (KKM) yaitu 60. Berdasarkan deskripsi tabel di atas dapat di buatkan diagram histogram ketuntasan hasil belajar pada siklus II yaitu sebagai berikut:
                              • Gambar 4.13

                                Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III


                              • Gambar 4.13 menunjukan dari 27 siswa terdapat 25 siswa atau 93 % yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 2 siswa atau 7 % belum tuntas.. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan pada tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan aturan perhitungan Strugess, sebagai berikut:

                                • Range (R) = nilai tertinggi -- nilai terendah = 100 -- 54 = 46
                                • Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 (log 27) = 1 + 3,3 (1,431)
                                • = 1 + 4,7223
                                • = 5,7223 = dibulatkan menjadi 6.
                                • Panjang kelas (P) = R : K = 46 : 6 = 7,67 dibulatkan menjadi 8
                              • Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Hasil Hasil Belajar  Siswa Siklus III

                                No

                                Interval nilai

                                Batas atas

                                Titik tengah

                                absolut

                                Relatif

                                1

                                46 -- 53

                                45,5 -- 53,5

                                49.5

                                0%

                                2

                                54 -- 61

                                53,5 -- 61,5

                                57.5

                                2

                                7%

                                3

                                62 -- 69

                                61,5 -- 69,5

                                65.5

                                1

                                4%

                                4

                                70 -- 77

                                69,5 -- 77,5

                                73.5

                                2

                                7%

                                5

                                78 -- 85

                                77,5 -- 85,5

                                81.5

                                10

                                37%

                                6

                                86 -- 93

                                85,5 -- 93,5

                                89,5

                                10

                                37%

                                7

                                94 - 100

                                93,5 -- 100

                                97.5

                                2

                                7%

                                Jumlah

                                425

                                27

                                100%


                                • Tabel 4.11 di atas menunjukan bahwa dari 27 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Palasari 03 Kabupaten Bogor yang berada pada interval 46 - 53 sebanyak 0 siswa, pada interval 53 -- 61 sebanyak 2 siswa, pada interval 62 -- 69 sebanyak 1 siswa, pada interval 70 -- 77 sebanyak 2 siswa, pada interval 78 - 85 sebanya 10 siswa, pada interval 86 - 93 sebanyak 10 dan 94 -- 100 sebanyak 2 siswa. Hal ini menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai kriteria keberhasilan penelitian minimal 80%. Oleh karena itu, penelitian dicupkan pada siklus III dengan ketuntasan hasil belajar sebesar 93% dan yang belum mencapai ketuntasan sebesar 7%.
                                • Distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada siklus III di atas dapat diperjelas melalui diagram histogram berikut ini :

                                • Gambar 4.14 Diagram Histogram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
                              • Dari gambar diatas menunjukan bahwa nilai hasil belajar siswa paling banyak menyebar pada batas 76,5 -- 84,5 dan 84,5 -- 92,5 dengan jumlah masing-masing siswa 10 orang dengan masing-masing persentase sebesar 37%. Untuk mengetahui presentase data hasil belajar diatas pada siklus III dapat dilihat diagram lingkaran (piechart) sebagai berikut:

                                Gambar 4.15 Diagram Lingkaran (Piechart) Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus III

                                • Berdasarkan gambar 4.15 Diagram lingkaran di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dengan Presentase terbesar berada pada interval 78 -- 85 dan 86 - 93 dengan persentase sebesar 37%. Sedangkan yang paling sedikit 46 - 53 dengan presentase sebesar 0%.
                              • Refleksi Siklus III

                                Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus III telah mengalami keberhasilan dalam penelitian. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya indikator keberhasilan yang ditetapkan baik pada perbaikan proses pembelajaran, perbaikan perilaku siswa, perbaikan keterampilan siswa, maupun hasil belajar siswa.  Hasil pengamatan yang diperoleh observer pada siklus III diantaranya  aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I dan siklus II. Hasil pengamatan terhadap guru dan siswa selama pembelajaran pada siklus III sudah dapat dikategorikan baik.

                                Perolehan nilai hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siklus III sebesar 93% siswa yang sudah mencapai KKM dan sebesar 7% siswa belum mencapai KKM. Dengan demikian tindakan kelas cukup dilakukan dengan tiga siklus dan tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Sehingga pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif Role Playing dapat dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu 80%.

                                Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

                                Untuk mengetahui jumlah peningkatan hasil penelitian yang telah terjadi pada siklus I, siklus II dan siklus III. Maka dibuatkanlah rekapitulasi hasil penelitian seperti tampak pada tabel 4.19 di bawah ini.

                                Aspek Yang Diteliti

                                Pertemuan

                                Keterangan

                                Siklus I

                                Siklus II

                                Siklus III

                                Rata-rata

                                Makna

                                Rata-rata

                                Makna

                                Rata-rata

                                Makna

                                Proses Pembelajaran

                                Siklus I ke Siklus II Meningkat 16,9 dan Siklus II meningkat 2,4 dengan total peningkatan (19,3)

                                Perubahan Sikap

                                Siklus I ke Siklus II Meningkat 6,8 dan Siklus II meningkat 3,1 dengan total peningkatan

                                (9,9)

                                Ketuntasan Hasil Belajar

                                Dari Siklus I ke Siklus II Meningkat

                                42,9% dan pada siklus II meningkat 11,4% dengan total peningkatan

                                (54,3%)

                                Berdasarkan  tabel 4.19 di atas, dapat dilihat semua aspek yang diteliti mengalami peningkatan. Pada siklus I penilaian proses pembelajaran mencapai rata-rata ___ dengan kategori Baik, pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran namun belum mencapai 80% dan dilakukan kembali siklus III sehingga nilai perbaikan proses pembelajaran meningkat menjadi ____  dengan kategori Sangat Baik, dan pada siklus III dilakukan perbaikan pembelajaran sehingga nilai perbaikan proses pembelajaran meningkat menjadi  93% dengan kategori Sangat Baik.  

                                Selanjutnya sama halnya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang meningkat, perubahan perilaku siswa juga meningkat, perubahan perilaku sikap siswa pada siklus I mencapai rata-rata dengan interpretasi Baik, setelah dilakukan perbaikan pada siklus II maka nilai perubahan perilaku sikap siswa meningkat menjadi dengan interpretasi Baik, dan dilakukan kembali siklus III guna mencapai kateogri leih dari 80. setelah dilakukan perbaikan kembali pada siklus III maka nilai perubahan perilaku sikap meningkat menjadi dengan interpretasi Sangat Baik.

                                Aspek penelitian lainnya yang juga mengalami peningkatan yaitu hasil belajar siswa. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDIT Ar-Rahmah secara klasikal hanya mencapai 56% kemudian, dilanjutkan pada penelitian siklus II menjadi 78%, dan kembali di lanjutkan penelitian pada siklus III karena belum mencapai indikator keberhasilan pada siklus II. Kemudian mendapatkan hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 93%, maka penelitian selesai dilaksanakan pada siklus III karena penelitian sudah berhasil. Rekapitulasi hasil penelitian siklus I, siklus II dan III dapat dilihat bahwa tiga aspek penilaian tersebut mengalami peningkatan pada tiap pertemuan berdasarkan refleksi yang telah dilakukan untuk memperbaiki seluruh aspek penilaian, sehingga tidak perlu diadakan pertemuan pada siklus berikutnya.

                                Pembahasan Hasil Penelitian

                                Penelitian siklus I, siklus II dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 23 April sampai 30 April 2020 dengan hari yang berbeda pada setiap siklusnya. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 23 April 2020. Siiklus II dilaksanakan pada hari Kamis 26 April 2020. Sedangkan siklus III dilaksanakan pada Senin, 30 April 2020 di SDIT Ar-Rahmah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Role Playing untuk meningkatkan hasil belajar pada materi Peran Para Tokoh Perjuangan Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang ada dikelas V semester genap tahun 2020/2021.

                                Dalam proses pelaksanaan pembelajaran siklus I pada materi Mendeskripsikan Peran Tokoh Perjuangan Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia diperoleh hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan nilai rata-rata 76,25 termasuk dalam kualifikasi baik dan guru dapat masukan atau saran dari kolaborator I dan kolabolator II untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran khususnya dimedia pembelajaran pada berikutnya. Hasil tersebut dipengaruhi oleh beberapa kegiatan pembelajaran yang terus diperbaiki sesuai dengan catatan refleksi pada siklus pertama. Pada siklus II guru menggunakan media dengan efektif dan efisien. Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 86,53 termasuk dalam kualifikasi sangat baik dan guru mendapat saran serta masukan kembali dari kolaborator 1 dan kolaborator 2 untuk kembali meningkatkan pelaksanaan pembelajaran karena belum tercapainya indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar. Hal ini dibuktikan bahwa pada siklus III mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 91,34 termasuk dalam kualifikasi sangat baik.

                                Perubahan sikap siswa pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata yaitu 76,08 dengan interpretasi baik dan pada siklus II mendapatkan nilai rata-rata yaitu 80,248 dengan interpretasi baik serta pada siklus III mendapatkan nilai rata-rata yaitu 88,374 dengan interpretasi sangat baik. Peningkatan yang terjadi adalah sebesar 8,214. Ini dikarenakan guru meningkatkan perhatian dan bimbingannya kepada setiap siswa baik individu maupun kelompok, serta media yang lebih menarik siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran, dan motivasi yang diberikan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Walaupun demikian masih ada beberapa siswa yang terlihat diam dan bercanda dalam pembelajaran dengan kegiatan yang dilaksanakan. Untuk itu guru harus memiliki teknik tertentu untuk mengembalikan semangat belajar siswa.

                                Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I mengalami beberapa kekurangan sehingga pada hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa memiliki nilai rata-rata 61,55 dengan ketuntasan sebesar 56% atau hanya 15 orang siswa yang telah mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 60. Setelah melakukan refleksi dan memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I, maka pada penilaian hasil belajar siswa di siklus II dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 74,63 dengan ketuntasan sebesar 78% atau 21 siswa yang telah mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 60. Setelah melakukan refleksi dan memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus II, maka pada penilaian hasil belajar siswa di siklus III dengan nilai rata-rata yang diperoleh 83,49 dan telah mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan. Ketuntasan hasil belajar siswa tersebut juga telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditentukan yaitu sebesar 93%.

                                Hasil penelitian menunjukan bahwa berhasil atau tidak suatu pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan faktor siswa itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh Susanto (2013:5) yang menjelaskan mengenai makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yan terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

                                Peningkatan hasil belajar yang telah dikemukakan di atas tak lepas dari peran seorang guru yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Role Playing akan membuat siswa lebih memahami materi pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sumaatmadja (2007:12.44) mengemukakan bahwa role playing sebagai media atau teknik belajar sungguh perannya, sebab dengan teknik ini disamping pengangkatan susuatu keadaan/kejadian ke dalam ruang kelas, juga sebagai perasaan, keadaan, dan perbuatan daripada hal tersebut akan turut dirasakan (dialami) siswa pelakunya.

                                Adapun kelebihan model pembelajaran role playing menurut Kurniasih dan Sani (2016:69) adalah :

                                • Proses pembelajarannya melibatkan seluruh siswa untuk berpartisipasi.
                                • Mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.
                                • Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
                                • Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
                                • Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
                                • Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu permainan.
                                • Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan.
                                • Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh atusias.
                                • Membangkitkan gairah dan semangat optimism dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kestiakawanan social yang tinggi.
                                • Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri.
                                • Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan professional siswa dan dapat menumbuhkan atau membuka kesempatan bagi lapangan kerja.
                              • Berdasarkan pembahasan di atas, disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Role Playing dapat meningkatkan perubahan sikap siswa dalam pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDIT Ar-Rahmah semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

                                Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 14 siswa dan obyeknya adalah pembelajaran IPS siswa. Metode pengumpulan data dilakukan mealui dokumentasi, observasi, tes. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskptif kuantitatif. Hasil penelitian berupa kesimpulan bahwa penerapan metode Role Playing telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kecemen. Hal ini tampak dari perolehan ketuntasan siswa dari rata-rata nilai pada data awal siswa yaitu 59.64 dan memiliki ketuntasan sebesar 57.14 % dan pada akhir siklus pertama nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 67.86 dengan ketuntasan belajaranya mencapai 92.2% pada siklus II.

                                Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPS melalui metode Role Playing pada siswa kelas V. Nilai rata-rata siswa sebelum tindakan adalah 42, nilai rata-rata pada akhir siklus I adalah 67 dan nilai rata-rata pada akhir siklus II adalah 87. Pada hasil tes akhir siklus I sebanyak 5 siswa atau atau 35.7% yang telah memenuhi KKM, pada siklus II sebanyak 13 siswa atau 92.9% serta hasil observasi siswa sangat baik.

                                SIMPULAN

                                Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDIT Ar-Rahmah semester genap tahun pelajaran 2020/2021.

                                                                                  


HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun