PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Beberapa jenis penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21, yaitu
Pembayaran manfaat atau santunan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan bea siswa.
Natura/kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah.
Iuran pensiun kepada dana pensiun yang telah disahkan Menkeu, iuran THT/JHT yang dibayar pemberi kerja.
Zakat/sumbangan wajib keagamaan dari badan/lembaga yang dibentuk/disahkan pemerintah.
Bea siswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l UU PPh.
CARA MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Rumus pengitungan PPH pasal 21 atas pegawai tetap:
Tarif Pajak pasal 17 x (PKP)
PKP = Penghasilan bruto- (Biaya Jabatan + iuran pensiun + Iuran Jamsostek)- PTKP
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) adalah penghasilan yang menjadi batasan tidak kena pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, dengan kata lain apabila penghasilan neto Wajib Pajak Orang Pribadi jumlahnya dibawah PTKP tidak akan terkena Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 dan apabila berstatus sebagai pegawai atau penerima penghasilan sebagai objek PPh Pasal 21, maka penghasilan tersebut tidak akan dilakukan pemotongan PPh Pasal 21.
CONTOH PENGERJAANÂ
Tn Agus bekerja pada PT Sentosa sebagai pegawai tetap sejak 1 Januari 2016. Tn Agus menikah tetapi belum punya anak. Gaji sebulan adalah sebesar Rp9.000.000,00 dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp250.000,00. Buatlah penghitungan PPh Pasal 21 untuk bulan Januari 2016 dalam hal Tn. Herry hanya memperoleh penghasilan berupa gaji!
Penyelesaian
Gaji sebulan                                                Rp  9.000.000
Tunjangan                                           Rp        0
Penghasilan bruto sebulan                                    Rp  9.000.000
Pengurang
Biaya Jabatan = 5% x Rp 9.000.000                   Rp  450.000
Iuran pensiun                                   Rp  150.000
                                                         Rp   600.000
Penghasilan neto sebulan                               Rp  8.400.000
Penghasilan neto setahun = Rp 8.400.000 x 12 Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Rp 100.800.000
PTKP/0
Wp sendiri                                     Rp 54.000.000
Status Kawin                                   Rp  4.500.000
Jumlah PTKP                                              Rp  58.500.000
Penghasilan kena pajak                                       Rp  42.300.000
PPh terutang    Â
- 5% x Rp 42.300.000                                         Rp  2.115.000
Pph terutang masa januari 2016 = Rp 2.115.000/12                    Rp   176.250