Nah, kalau initerealisasi, maka akan semakin masuk akal untuk meng-golkan rencanapasangan Prabowo-Puan Maharani di pemilihan presiden 2024 nanti.Suara PDIP dan Gerindra sebanyak 206 kursi di DPR. Itu sudah sekitar29% total suara di MPR. Tinggal berdiskusi dengan beberapa partaiatau personel DPD, maka bukan hal yang susah untuk bertarung divoting MPR".
"Ok, kalau sajaitu benar. Apakah itu berarti Bu Mega dan PDIP memberikan endorsement(dorongan) ke Presiden Jokowi agar Gerindra bergabung ke pemerintahansaat ini?, tanya seorang kawan lagi.
"Ya betul, sayabaca keputusan Gerindra bergabung ke pemerintah dan penunjukanPrabowo jadi calon menhan ini berdasarkan endorsment dari PDIP kepadaPak Jokowi. Dengan masuknya Pak Prabowo ke kabinet, maka nantinyarencana ke 2024 akan lebih mudah, realistis dan mulus. Hubunganantara dua partai akan semakin harmonis, dan chemistry antara duacalon itu akan makin kelihatan dan makin kuat. Di samping itu, denganmenjadi Menteri Pertahanan, exposure aktivitas dan pandangan (ide)Pak Prabowo akan semakin banyak ke media dan masyarakat. Hal ini akanberdampak langsung ke elektabilitas beliau di 2024 nanti. Dalamkondisi ini, Prabowo akan beruntung, Puan Maharani dan PDIP juga akanikut diuntungkan", jawab saya.
"Trus menurutmu,Pak Jokowi happy nggak dengan keputusan ini?", cecar kawan yangsama.
"Ini bukan masalah happy tidak happy. Ini urusan tawar menawar, optimisasi berbagai kemungkinan yang ada. Kalau saya baca sih, Presiden Jokowi lebih suka ada oposisi sebagai mitra yang kritis di parlemen. Tadinya, ada harapan hal ini bisa diperankan oleh Gerindra. Namun demikian, perkembangan baru ini ini juga bisa diterima. Pak Jokowi sangat menghormati Bu Megawati dan PDIP, juga menghormati Pak Prabowo dan Gerindra. Masukan dari Bu Mega dan keinginan dari pak Prabowo menjadi bahan pertimbangan yang kuat bagi Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan. Jadi, selama keputusan itu tidak mengorbankan kepentingan bangsa dan negara, maka masih bisa diterima, dilaksanakan dan diperjuangkan. Begitulah kira-kira" jawab saya menutup pembicaraan kami pagi itu. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H